"Thailand dan Kamboja Gelar Perundingan Gencatan Senjata di Malaysia" (Alternatif yang lebih natural dalam bahasa Indonesia:) "Thailand dan Kamboja Bahas Gencatan Senjata di Malaysia" Tips visual: Gunakan bold atau italic untuk penekanan. Susun dengan spasi yang rapi. Hindari pengulangan kalimat. (Pilihan lainnya:) Perundingan Gencatan Senjata Thailand-Kamboja Dilaksanakan di Malaysia Catatan: Semua opsi sudah dalam bahasa Indonesia, tanpa echo atau teks tambahan.

loading…

Thailand dan Kamboja gelar perundingan gencatan senjata di Malaysia. Foto/X/@PopularFront_

BANGKOK – Para pemimpin Thailand dan Kamboja bertemu di Malaysia untuk membahas penyelesaian konflik perbatasan yang mematikan. Meski begitu, kedua pihak masih saling menyalahkan soal serangan artileri terbaru di wilayah sengketa.

Penjabat PM Thailand, Phumtham Wechayachai, akan memimpin delegasi Bangkok pada hari Senin dalam upaya mediasi. Perundingan direncanakan dimulai jam 15.00 waktu lokal (07.00 GMT).

PM Kamboja, Hun Manet, juga dipastikan hadir oleh otoritas Malaysia. Kuala Lumpur, yang saat ini memimpin blok ASEAN, telah menawarkan diri jadi penengah dalam krisis ini. Konflik ini telah menewaskan beberapa prajurit dalam beberapa minggu terakhir.

Ketegangan memuncak setelah kedua negara saling tembak di perbatasan, memicu kekhawatiran dunia. Pekan lalu, PM Malaysia Anwar Ibrahim mengusulkan gencatan senjata.

Presiden AS Donald Trump, saat berbicara ke wartawan di Skotlandia hari Minggu, menyatakan bahwa ia memperingatkan kedua negara bahwa kerja sama dagang dengan AS bisa terganggu jika konflik terus berlanjut.

“Saya sudah bicara dengan kedua PM, dan sepertinya setelah telepon berakhir, mereka mau berdamai sekarang,” kata Trump dalam pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Turnberry.

Ia yakin perundingan di Malaysia jadi langkah awal meredakan ketegangan.

Namun, Kamboja dan Thailand kembali saling tuduh soal serangan artileri beberapa jam setelah Trump mengatakan mereka setuju berdamai.

Serangan hari Minggu terjadi meski kedua pihak sebelumnya menyatakan kesediaan berunding setelah Trump berbicara dengan pemimpin mereka Sabtu malam.

Korban tewas sudah mencapai lebih dari 30 orang, termasuk 13 warga sipil Thailand dan 8 di Kamboja, setelah empat hari pertempuran terparah dalam lebih dari 10 tahun.

MEMBACA  Pancasila: Inspirasi bagi Perdamaian Global