Teror Global: Daftar Pelaku yang Menginspirasi Aksi Pelajar SMAN 72

Rabu, 12 November 2025 – 00:50 WIB

Jakarta, VIVA – Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, ternyata menyimpan cerita gelap di balik aksinya. Senjata mainan laras panjang milik pelaku, yang masih seorang pelajar, diketahui berisi beberapa nama pelaku teror global yang menjadi inspirasi untuk aksi berbahaya itu.

Baca Juga:
Fakta Mencengangkan Pelaku Peledakan SMAN 72, Sejak Awal 2025 Pendam Dendam!

Juru Bicara Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Ajun Komisaris Besar Polisi Mayndra Eka Wardhana, menjelaskan dalam konferensi pers di Markas Polda Metro Jaya, Selasa, 11 November 2025, bahwa ada setidaknya enam nama yang tertulis di senjata pelaku. Semua sosok itu dikenal karena aksi kekerasan ekstrem di berbagai belahan dunia.

“Nah di sini ada suatu hal yang memprihatinkan, ada beberapa yang menjadi inspirasi terkait figur kita sebutkan ada kurang lebih 6 yang tercatat," kata Mayndra.

Baca Juga:
Aksi Siswa SMAN 72 Guncang Sekolah dengan Bom Bukan Terorisme Tapi Memetic Violence, Apa Maksudnya?

Jubir Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana

Mayndra menekankan, walaupun terinspirasi oleh pelaku-pelaku tersebut, ledakan di SMAN 72 tidak dikategorikan sebagai aksi terorisme. Berikut adalah beberapa nama tersebut:

Baca Juga:
Ini Titik 7 Bom di SMAN 72! 4 Meledak, Ada yang Dikendalikan Pakai Remot

  1. Eric Harris dan Dylan Klebold, pelaku penembakan massal di Columbine High School, AS, 1999, penganut neo-Nazi;
  2. Dylann Storm Roof, pelaku penyerangan gereja di Charleston, AS, 2015, penganut supremasi kulit putih;
  3. Alexandre Bissonnette, pelaku penembakan masjid di Quebec, Kanada, 2017, dikenal karena Islamofobia ekstrem;
  4. Vladislav Roslyakov, pelaku penembakan massal Politeknik Kerch, Crimea, 2018;
  5. Brenton Tarrant, pelaku serangan masjid Christchurch, Selandia Baru, 2019;
  6. Natalie Lynn ‘Samantha’ Rupnow, pelaku penembakan sekolah di Madison, AS, 2024.

    Sebelumnya telah diberitakan, pelaku dugaan ledakan di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dipindahkan dari Rumah Sakit Islam Cempaka Putih ke Rumah Sakit Polri Kramatjati. Langkah ini dilakukan untuk mempermudah proses pemeriksaan dan memastikan pemulihan fisik dan mental pelaku yang masih di bawah umur.

    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto, mengatakan, tim penyidik akan lebih leluasa memeriksa pelaku setelah kondisinya membaik.

    “Memudahkan juga penyidik untuk bisa mendalami informasi. karena yang bersangkutan sudah dalam kondisi sadar. Apabila dalam perkembangan kondisi kesehatan semakin baik, itu akan lebih memudahkan penyidik untuk meminta keterangan,” ujar Budi kepada wartawan, Senin, 10 November 2025.

    Halaman Selanjutnya

    Selain alasan teknis penyidikan, pemindahan juga dilakukan agar proses perawatan lebih aman dan bisa dipantau langsung oleh tim gabungan yang telah dibentuk Polri.

MEMBACA  Afrika Selatan Buka Penyidikan Baru atas Pembunuhan Era Apartheid yang Dikenal sebagai "Cradock Empat"