Tarik-Ulur dari ‘Eskalasi’ hingga ‘Taruna’ dari Driver Ojol kepada Gibran yang Viral

Selasa, 2 September 2025 – 00:59 WIB

Jakarta, VIVA – Pertemuan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan perwakilan driver ojek online (ojol) di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat pada Minggu 31 Agustus 2025, menarik perhatian publik.

Bukan cuma karena isu yang dibahas soal keresahan para pengemudi, tapi juga karena pilihan kata seorang perwakilan driver ojol yang dianggap tidak biasa.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @setwapres.ri, Rahman Thohir dari Forum Komunitas Driver Online Indonesia mewakili para pengemudi untuk menyampaikan aspirasi.

Kata-kata seperti “eskalasi” sampe “taruna” langsung jadi sorotan netizen karena dianggap aneh keluar dari mulut seorang driver ojol.

Rahman bilang bahwa keresahan utama para pengemudi adalah penurunan jumlah penumpang dan rasa was-was saat kerja. Dia juga singgung perlunya langkah cepat pemerintah untuk jaga kondisi agar tetap aman.

“Pertemuannya tadi lebih banyak kami yang minta, kasih masukan ke Pak Wapres, alhamdulillah kami sefrekuensi sama Pak Wapres dengan masalah yang terjadi. Kami juga minta ke pemerintah untuk lebih cepat dalam mengondusifkan kejadian dan keadaan hari ini,” kata Rahman.

“Karena jujur saja, beberapa hari ini kami teman-teman ojek online terganggu mata pencariannya. Jumlah penumpang turun, rasa was-was waktu narik. Soalnya mengingat eskalasi makin meningkat,” sambungnya.

Dalam bahasa umum, eskalasi artinya peningkatan atau kenaikan intensitas suatu keadaan, biasanya dipakai untuk hal-hal yang sifatnya konflik, masalah, atau situasi kritis.

Tapi dia pilih diksi “eskalasi” yang jarang dipakai dalam percakapan sehari-hari driver ojol. Itu yang bikin netizen heran dan heboh di kolom komentar.

Lebih lanjut, Rahman juga sebut bahwa pihaknya sudah kasih edukasi ke rekan-rekan pengemudi.

“Dan kami juga sudah memberikan edukasi, kepada para taruna di wilayah masing-masing untuk tidak ikut-ikutan, atau terpancing isu-isu provokatif tentang unjuk rasa atau demo yang kemarin,” imbuhnya.

MEMBACA  Yayasan Jepang-Indonesia membantu memulihkan 2 sekolah yang rusak di NTT

Netizen Soroti Kata-Kata yang Aneh

Tapi, yang rame di media sosial bukan cuma isi pertemuan, tapi juga gaya bicara Rahman. Banyak netizen yang merasa aneh dengan diksi “eskalasi” dan “taruna” yang dia pakai.

Kolom komentar akun @setwapres.ri kebanjiran tanggapan netizen, beberapa di antaranya:

“Eskalasi, taruna?? Are you kidding me right now???”

“Jaketnya terlalu bersih, public speaking-nya terlalu bagus. Good talent,”

“Tukang ojek beneran nih, kok kelihatan bersih kayak kerja di ruang AC gitu?”

Sampai sekarang, video itu masih jadi perdebatan publik, antara yang anggap itu wajar sebagai perwakilan resmi komunitas, dan yang merasa ada yang aneh di balik penampilan dan pilihan katanya.

Sebelumnya diberitakan, Wapres Gibran terima perwakilan dari sejumlah aplikasi transportasi online kayak Gojek, Grab, Maxim, dan inDrive. Gibran dengar langsung aspirasi mereka tentang kondisi di lapangan, khususnya setelah demo dan insiden yang menimpa salah satu rekan ojol, almarhum Affan Kurniawan.

Pihak Setwapres tegaskan bahwa Gibran respon positif dan akan tindaklanjuti masukan tersebut, terutama dalam jaga situasi kondusif dan penanganan hukum yang adil.

Halaman Selanjutnya
Dalam bahasa umum, eskalasi artinya peningkatan atau kenaikan intensitas suatu keadaan, biasanya dipakai untuk hal-hal yang sifatnya konflik, masalah, atau situasi kritis.