Tarif Trump Menyebabkan Kecemasan Ekonomi Global: Prabowo

Presiden Indonesia Prabowo Subianto menggambarkan kebijakan tarif timbal balik yang diperkenalkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai langkah yang telah menimbulkan kekhawatiran global tentang lanskap ekonomi.

Berbicara pada diskusi ekonomi yang berjudul “Memperkuat Ketahanan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Tarif Perdagangan” di Jakarta pada hari Selasa, Prabowo menyatakan kekhawatiran atas implikasi keputusan AS tersebut.

“Saat ini, kita sedang menyaksikan bagaimana kekuatan ekonomi sedang mengguncang dunia dengan memberlakukan tarif tinggi pada banyak negara—langkah ini telah memicu ketidakpastian global. Banyak negara berada dalam keadaan cemas,” katanya.

Meskipun ada kekhawatiran tersebut, Prabowo menegaskan bahwa pemerintahannya akan tetap tenang dalam merespons pergeseran kebijakan AS.

Ia menegaskan komitmen Indonesia terhadap kemandirian ekonomi, mencatat bahwa para founding fathers negara ini membayangkan ekonomi nasional yang kuat dan mandiri.

“Perlu dicatat bahwa saya, serta para founding fathers negara ini, secara konsisten mengingatkan kita akan perlunya membangun ekonomi kita dengan kekuatan sendiri,” tambahnya.

Pada tanggal 2 April, Trump mengumumkan tarif universal sebesar 10 persen untuk semua barang impor, yang akan mulai berlaku pada tanggal 5 April. Ia juga memperkenalkan tarif tinggi yang spesifik untuk setiap negara—termasuk tarif sebesar 32 persen untuk produk Indonesia.

Selama pengumuman tersebut, yang ia sebut sebagai “Hari Pembebasan,” ia mengklaim kebijakan tersebut bertujuan untuk menciptakan lebih banyak kesempatan kerja domestik.

Sebagai respons, Presiden Prabowo dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah mulai berkomunikasi dengan pemimpin ASEAN untuk mengembangkan respons regional yang terkoordinasi.

Pemerintah Indonesia juga menyatakan bahwa akan mengejar jalur diplomasi, termasuk negosiasi dengan pemerintah AS, untuk mengatasi situasi tersebut.

Menurut Kementerian Perdagangan, Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar 14,34 miliar dolar AS dengan Amerika Serikat pada tahun 2024. Sebaliknya, AS mencatat defisit perdagangan sebesar 17,9 miliar dolar AS dalam perdagangan bilateral pada tahun yang sama.

MEMBACA  Pembangunan Tol Trans Sumatera di Jambi, Seksi 4 Tempino-Simpang Ness Mulai Dilaksanakan

Berita terkait: RI akan menginisiasi upaya diplomasi terkait tarif timbal balik AS
Berita terkait: Indonesia menanggapi tarif AS dengan negosiasi yang sama dan adil

Translator: Mentari D, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025