Sorong, Papua Barat (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Papua Barat secara tegas mendukung rencana investor asal China untuk membangun pabrik peleburan nikel dan pabrik baja di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong.
Staf ahli Gubernur bidang ekonomi, keuangan, dan pembangunan, George Yarangga, menyatakan di sini pada hari Minggu bahwa pemerintah mendukung investasi di KEK Sorong, guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Pada dasarnya, pemerintah daerah sangat mendukung kehadiran investor dari China,” jelasnya.
Investasi dalam pengembangan pabrik peleburan nikel dan pabrik baja diperlukan untuk mengoptimalkan KEK Sorong sesuai yang telah ditargetkan oleh pemerintah pusat, katanya.
Yarangga mengatakan Plt. Gubernur Papua Barat Muhammad Musa’ad berkomitmen untuk mengembangkan KEK Sorong guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Papua.
“Hal ini penting untuk berkolaborasi dengan baik, agar konstruksi pabrik peleburan nikel dan pabrik baja di KEK Sorong dapat berjalan lancar,” katanya.
Untuk itu, Pemerintah Papua Barat, Pemerintah Kabupaten Sorong, dan Sheng Wei New Energy Technology mengadakan rapat terbatas di Kota Sorong pada Jumat (16 Maret) untuk membahas persiapan pembangunan pabrik peleburan di KEK Sorong.
Menurut Yarangga, investasi ini merupakan peluang besar bagi KEK Sorong untuk tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah provinsi dan pemerintah daerah telah berkolaborasi untuk menyiapkan konstruksi pabrik peleburan tersebut.
“Ketika ada kendala dalam proses investasi, kita harus menyelesaikannya dengan intervensi pemerintah agar proses percepatan investasi pabrik peleburan ini dapat berjalan lancar,” katanya.
Direktur PT Sheng Wei New Energy Technology Ru Guo Sheng mengatakan bahwa ia sangat senang dengan sambutan hangat terkait kesediaan perusahaan untuk berinvestasi di KEK Sorong.
Menurutnya, dengan menjalankan program ekonomi hijau, seluruh proses investasi dapat berjalan sesuai rencana.
Berita terkait: WSBP Selesaikan Pasokan Proyek Pabrik Peleburan Amman Mineral di Sumbawa Senilai Rp 3,15 Miliar
Berita terkait: Menteri peringatkan investor peleburan terkait keselamatan setelah ledakan di Morowali
Penerjemah: Yuvensius B, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024