Sosok Habibi Subandi, Dosen FISIP Universitas Brawijaya yang Menghilang Misterius Selama 2 Pekan

loading…

Habibi Subandi, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) Malang dilaporkan hilang misterius selama dua pekan. Foto/Ist

MALANG – Dosen Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur dilaporkan hilang misterius selama dua pekan oleh keluarganya. Pihak keluarga telah berusaha mencari keberadaan dosen pria bernama Habibi Subandi ke beberapa lokasi.

Termasuk ke warga dan kolega di tempatnya bekerja di Program Studi (Prodi) Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB.

Kabar hilang kontaknya Habibi Subandi, memang tergolong mengejutkan. Bahkan kolega satu profesinya di FISIP UB pun awalnya tak percaya ada informasi mengenai hilangnya Habibi Subandi, yang pamfletnya menyebar melalui pesan berantai dan media sosial.

Salah satu dosen FISIP berinisial SY mengaku informasi hilangnya Habibi Subandi itu mulai terkuak usai mahasiswanya protes jika kelas yang diampunya kerap kosong. Kemudian hal itu ditindaklanjuti oleh kampus untuk berkomunikasi dengan yang bersangkutan dan keluarganya.

\”Informasi itu justru dapat kabarnya dari keluarga. Infonya terakhir dua minggu lalu (ke kampusnya). Awalnya ada mahasiswa itu katanya komplain, kalau kelas beliau kosong dan tidak dapat dihubungi,\” ucap YS, dikonfirmasi pada Sabtu (15/6/2024).

Ia pribadi bahkan sempat bertemu dengan mahasiswa yang diajar oleh Habibi Subandi juga menanyakan kondisinya. Tetapi dari beberapa mahasiswa yang ditanya juga mengakui nomor telepon yang bersangkutan tidak dapat dihubungi lagi sejak dua pekan lalu.

\”Sempat diminta handel kelasnya beliau, tapi juga mahasiswa bilang sudah dua minggu lalu nggak masuk kelas. Tadi sempat ditanyakan info dari mahasiswa,\” kata dia.

Sehari-hari kata SY, Habibi Subandi memang pribadi dosen yang pendiam dan tidak suka bercerita bila ada masalah yang dialami. Bahkan untuk urusan keluarga dan permasalahan pribadi, ia pun tak tahu.

MEMBACA  Kisah Guru Prabu Jayabaya yang Mengajarkan Meramal Nasib Pulau Jawa hingga Hari Kiamat