Minggu, 19 Oktober 2025 – 19:39 WIB
Jakarta, VIVA – Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka ditandai dengan pencapaian monumental lewat Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini berhasil menggabungkan misi sosial, kesehatan, dan ekonomi dalam satu gerakan nasional.
Diluncurkan di awal 2025, program ini udah menjadi bukti nyata komitmen negara untuk memperkuat fondasi gizi dan kesejahteraan masyarakat dari tingkat paling dasar.
Kementerian UMKM mencatat, ribuan UMKM telah terlibat dalam rantai pasok MBG. Dari total anggaran, 85 persen dialokasikan untuk beli bahan baku dari sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan.
“Kami ingin pastikan minimal 60 persen bahan baku MBG berasal dari produk UMKM. Ini langkah nyata supaya manfaat ekonomi dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Deputi Bidang Usaha Mikro Riza Damanik, Minggu, 19 Oktober 2025.
Selain menggerakkan ekonomi, MBG juga mempercepat pemerataan infrastruktur gizi nasional. Ratusan satgas daerah dibentuk untuk percepat pembangunan SPPG di wilayah 3T dengan dukungan Kemendagri dan Kementerian PUPR.
“Untuk jaga kualitas dan keamanan pangan, Presiden Prabowo juga perintahkan peningkatan standar pengolahan makanan di semua dapur MBG. Ini termasuk pakai teknologi cuci ultraviolet, filter air bersertifikat, dan kewajiban tenaga masak punya sertifikat higienis,” katanya.
Sementara itu, data Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, lebih dari 1,1 miliar porsi makanan bergizi udah disajikan untuk masyarakat Indonesia. Pencapaian ini menjangkau 35,4 juta penerima manfaat, terdiri dari anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
“Program ini bukan cuma tentang makan siang, tapi investasi jangka panjang untuk mencetak generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif,” ujar Kepala BGN, Dadan Hindayana.
Tapi, keunggulan MBG nggak berhenti di kesehatan. Pemerintah tegaskan bahwa MBG juga jadi motor penggerak ekonomi rakyat. Hingga Oktober 2025, BGN catat ada lebih dari 11.570 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang aktif di semua wilayah, termasuk daerah 3T.
Lewat jaringan SPPG itu, lebih dari 394.748 lapangan kerja baru tercipta, dari petani, peternak, sampai penyaji makanan. Presiden Prabowo bahkan perkirakan angka ini bisa tembus 1,5 juta tenaga kerja baru di awal 2026.
“Program MBG telah menciptakan pasar baru bagi ekonomi rakyat. Petani dan peternak sekarang punya jaminan hasil produksi lokal mereka akan diserap, dari beras dan telur sampai sayur dan protein hewani,” kata Presiden Prabowo.
Halaman Selanjutnya