Memuat…
Surat ini merupakan surat yang diturunkan oleh Allah untuk mengingatkan nabi dan istri-istri nabi, yaitu Aisyah dan Hafshah, yang merasa cemburu terhadap Zainab. Foto ilustrasi/ist
Surat at-Tahrim terletak di akhir juz dua puluh delapan dalam Al-Qur’an. Surat ini diturunkan oleh Allah untuk mengingatkan nabi dan istri-istri nabi, yaitu Aisyah dan Hafshah, yang merasa cemburu terhadap Zainab. Keduanya bekerja sama untuk “menuntut” nabi Muhammad sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.
Dalam laman dakwah ustadz Syafik Riza Basalamah, disebutkan bahwa surat ini dimulai dengan teguran Allah kepada nabi yang telah mengharamkan apa yang telah Allah halalkan baginya, yakni meminum madu di rumah Zainab.
Setelah itu, Allah menegur Aisyah dan Hafshah atas sikap mereka. Di pertengahan ayat, Allah mengingatkan kita untuk menjaga keluarga kita dari api neraka. Kemudian, Allah mengajarkan cara taubat nasuha dan menutup surat ini dengan 3 permisalan menarik.
Pertama, Allah menceritakan tentang dua wanita yang memiliki hubungan dekat dengan orang shalih namun mereka Allah campakkan ke dalam Api neraka dan tidak berguna tali kekerabatan mereka di sisi Allah. Salah satunya adalah Wahilah, istri nabi Nuh.
Wahilah mengatakan bahwa nabi Nuh orang gila dan Wa’ilah, istri nabi Luth, berkhianat dengan memberitahukan kepada kaum nabi Luth akan keberadaan tamu laki-laki yang ternyata adalah malaikat Allah. Allah mengancam keduanya (Wahilah dan Wa’ilah):
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ
“Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh dan istri Luth. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari siksaan Allah; dan dikatakan (kepada kedua istri itu), ‘Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).'” (At Tahrim : 10)
Mereka adalah istri-istri nabi, yang hidup dekat dengan orang yang paling mulia yang Allah pilih untuk membawa cahaya langit terangi bumi, namun saat mereka berkhianat terhadap agama, Allah menghinakan mereka dengan siksa neraka. Suami mereka pun tidak bisa membantu mereka dari siksaan Allah.
Jadi, bagi para istri ustadz, keturunan kyai, dan orang-orang yang memiliki kedekatan atau relasi dengan mereka, bahkan mungkin dinikahkan dengan putri mereka, ingatlah bahwa asatidzah dan kyai kalian tidak lebih mulia dari suami Wahilah dan Wa’ilah yang akhirnya menjadi penduduk neraka. Jaminan surga hanya didapatkan melalui taqwa dan kesungguhan iman.
Kedua, Allah menceritakan tentang istri Fir’aun yang Allah janjikan baginya rumah di surga:
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ آمَنُوا امْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
“Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Fir’aun, ketika dia berkata, ‘Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.'” (At Tahrim : 11)
Asiyah binti Muzahim, istri manusia yang paling jahat di muka bumi, yang mengatakan “Ana rabbukumul a’la” artinya “Akulah Tuhan yang paling tinggi” dan ceritanya Allah sebutkan di banyak tempat karena tingginya eksistensi pembangkangannya. Ia mencoba membunuh nabi Musa dengan bala tentaranya, namun Allah tenggelamkan mereka semua ke dalam laut Merah. Tidak hanya itu, dalam surat Yunus ayat 92 juga dikisahkan bahwa Allah mempertahankan jasadnya hingga hari ini sebagai pelajaran bagi kita semua. Dialah Firaun yang dilaknat Allah selalu menyertainya.
Namun perhatikan, Firaun memiliki istri yang Allah janjikan baginya rumah di surga. Saat akhirnya ia beriman kepada Allah setelah melihat mukjizat nabi Musa, Asiyah disiksa oleh Firaun dengan dijemur di bawah terik matahari, namun imannya tetap kuat, dan lisannya selalu mengucapkan kalimat tauhid.
Jadi, suami Anda tidak pernah lebih buruk dari Firaun. Jadilah seperti Asiyah, seorang wanita mulia seperti bunga tulip yang mekar indah tanpa cela di tengah rawa belukar.
Ketiga, kisah seorang gadis tanpa pasangan hidup. Namun Allah memberikan kehormatan kepadanya dengan mengandung Isa, anak yang suci