Siapa yang kalah dalam konflik Gaza, Hamas atau Netanyahu?

loading…

Pejuang Hamas berada di terowongan bawah tanah. Foto/X/irna

GAZA – Akhirnya, setelah 15 bulan serangan brutal dan melakukan kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, negara pendudukan Israel menyetujui gencatan senjata tanpa mencapai satu pun tujuan yang dideklarasikan di awal genosida.

Sejak awal, Israel sesumbar bertujuan menghancurkan Hamas, membebaskan tahanan Israel di Gaza, dan memastikan kembalinya para pemukim Zionis ke permukiman di pinggiran Gaza dengan selamat.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan rombongan fanatiknya mengerahkan segala upaya untuk menghancurkan Gaza dan membunuh penduduknya di depan seluruh dunia, menggunakan senjata mematikan paling canggih dan mengancam akan memaksa mereka keluar dari Gaza atau memusnahkan mereka.

“Amerika Serikat (AS) dan banyak negara lain, termasuk negara-negara Barat, Arab, dan Muslim seperti Jerman, Prancis, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), dan Arab Saudi dengan jelas mendukung genosida Israel di Gaza. Banyak dari mereka yang terlibat langsung dalam kejahatan perang tersebut,” ungkap Motasem A Dalloul, koresponden Middle East Monitor di Jalur Gaza.

Setelah semua ini, tentara Netanyahu yang tidak bermoral tidak dapat membebaskan kecuali beberapa tahanan Israel.

Setelah 54 hari genosida, dia membebaskan puluhan dari mereka hanya melalui kesepakatan dengan Perlawanan Palestina.

Jika Hamas bersikeras untuk tidak memberikan isyarat niat baik, mereka tidak akan dibebaskan.

“Malam ini, setelah 467 hari melakukan genosida yang disiarkan langsung, Netanyahu berlutut dan setuju untuk membuat kesepakatan dengan Hamas yang menjamin pembebasan tahanan Israel,” ujar Motasem A Dalloul.

Mengacu pada teks kesepakatan, jelas kesepakatan tersebut memenuhi hampir semua tuntutan yang diajukan Hamas selama perang, dan sangat jelas bahkan satu tuntutan pun dari Netanyahu belum dipenuhi.

MEMBACA  Penjelasan Polisi Mengenai Tidak Ditahannya Tiga Tersangka Kasus Kematian dr Aulia Risma

Selain itu, Pendudukan Israel terjerumus ke rawa-rawa yang tidak diharapkannya sama sekali. Pada saat yang sama, prediksi mendiang pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Al Sinwar, menjadi kenyataan.

Tinggalkan komentar