Santri Pondok Pesantren Metal, Dusun Gepuk, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan berinisial MS (17) yang diculik oleh sejumlah pria ternyata merupakan korban salah sasaran. Para pelaku sebenarnya sedang mencari seseorang berinisial R terkait dengan masalah jual beli narkotika dan obat-obatan terlarang.
Menurut Kombes Farman, Dirreskrimum Polda Jatim, “MS ini sebenarnya korban salah sasaran.” Kasubdit Jatanras Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur menjelaskan bahwa saat para pelaku berada di lokasi kejadian, mereka mengira MS adalah R yang seharusnya mereka culik.
R sebenarnya ditargetkan untuk diculik karena diduga menerima paket narkoba jenis sabu-sabu dari seseorang berinisial P yang saat ini menjadi buronan polisi. Namun, R tidak memberikan paket sabu-sabu tersebut kepada P, sehingga P memerintahkan para eksekutor untuk menculik R. Namun, aksi mereka gagal dan yang diculik justru MS, seorang santri di Pesantren Metal di Rejoso, Pasuruan.
Hal ini menunjukkan bahwa MS merupakan korban kekeliruan dalam aksi penculikan yang sebenarnya ditujukan kepada R. Para pelaku sebenarnya mengincar pengedar sabu-sabu tersebut, bukan MS.