RI Dibanjiri Impor Baja dari Vietnam-China, Asosiasi Soroti Ketidakseimbangan Regulasi

Kamis, 17 Juli 2025 – 21:58 WIB

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Masyarakat Baja Konstruksi Indonesia atau Indonesian Society of Steel Construction (ISSC), Budi Harta Winata, mengungkapkan kekhawatirannya atas banyaknya impor baja konstruksi dari Vietnam dan China ke Indonesia.

Menurutnya, hal ini telah mengganggu industri baja nasional yang selama ini berusaha menjaga kualitas dan mematuhi regulasi pemerintah.

"Sekarang kita kebanjiran produk impor dari Vietnam dan China. Ini sangat mengganggu industri baja lokal," kata Budi dalam pernyataannya, Kamis, 17 Juli 2025.

Budi mengatakan, banyak pelaku industri baja nasional kesulitan mendapat proyek karena kalah saing harga dengan baja impor. Padahal, harga bukan satu-satunya faktor, karena produk baja lokal sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) tahun 2020, termasuk ketahanan terhadap gempa.

"Ada yang salah persepsi, bilang baja lokal mahal. Sebenarnya tidak, tapi spesifikasinya beda karena harus ikut aturan SNI 2020," jelasnya.

Budi juga menekankan perlunya peraturan yang adil antara baja lokal dan impor. Dia mendorong pemerintah untuk menerapkan aturan yang sama untuk semua produk.

"Kita bisa buat produk murah seperti impor, tapi tidak berani karena tidak sesuai SNI," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Sumber: VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

MEMBACA  Meloni dari Italia siap membantu jika Vatikan setuju dengan rencana mediasi perang Trump