Magelang, VIVA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan semangat Indonesia Incorporated sebagai strategi para pengusaha untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%.
Baca Juga:
Seruan Presiden Prabowo: Mengubah Potensi ‘Middle Power’ Indonesia Jadi Kekuatan Global
Hal ini dinyatakan oleh Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, dalam Retret Kadin 2025 yang digelar di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu lalu. Acara ini diisi pembekalan dari Gubernur Lemhannas RI, TB Ace Hasan Syadzily, dan Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin.
"Semangatnya adalah Indonesia Incorporated dengan nuansa gotong royong, naik kelas bersama," ujar Anindya dalam pernyataannya di Jakarta, Minggu, 10 Agustus 2025.
Baca Jugaa:
Respons Prabowo soal Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,12%
Anindya, yang akrab dipanggil Anin, mengapresiasi dukungan Gubernur Lemhannas selama tiga bulan terakhir dalam menyusun kurikulum Retret Kadin 2025 bernuansa kebangsaan.
"Kami banyak merujuk ke Lemhannas soal nilai kebangsaan. Ketahanan ekonomi bagian dari ketahanan nasional, apalagi situasi geopolitik dunia sedang tidak stabil," kata Anin.
Baca Juga:
Istana Sentil Ekonom yang Ragukan Pertumbuhan Ekonomi 5,12%
Dia menekankan, dunia usaha harus bersatu menyambut peringatan 80 tahun kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2025.
Sementara itu, Gubernur Lemhannas TB Ace Hasan Syadzily menyoroti peran strategis Kadin dalam menjaga ketahanan ekonomi. Dunia usaha harus kuat secara ekonomi dan berkomitmen pada nilai kebangsaan.
"Bangsa maju adalah bangsa dengan ideologi kuat. Pemahaman geopolitik global yang dinamis sangat pengaruhi ekonomi. Karena itu, usaha harus perkuat kekuatan dalam negeri agar tercipta lapangan kerja dan ekosistem sehat," jelas Ace.
Materi pelatihan mencakup 4 konsensus kebangsaan, sejarah nasional, serta diskusi tantangan bangsa di tengah ketidakpastian global.
"Kekuatan bangsa kita ada ketika kita bersatu dalam satu visi menuju tujuan nasional."