Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjanji untuk mengejar deregulasi, atau penyederhanaan aturan yang ada, di sektor fiskal untuk melindungi Indonesia dari “gejolak ekonomi global.”
Dalam posting Instagramnya, yang dikutip pada hari Kamis, dia mencatat bahwa pendekatan ini sejalan dengan arahan ekonomi yang dikeluarkan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada para ajudannya di Kabinet Indonesia Maju.
Indrawati menekankan bahwa presiden telah mendorong para menterinya untuk menyederhanakan regulasi dan mempersingkat proses birokrasi bagi bisnis.
Menteri tersebut menjelaskan bahwa penyederhanaan tersebut penting untuk membantu bisnis menghadapi ketidakpastian ekonomi yang saat ini memengaruhi komunitas internasional.
Menteri juga menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk mengelola dan memanfaatkan anggaran negara secara bijaksana menghadapi tantangan ini.
Selain itu, dia menekankan bahwa Kementerian Keuangan akan melakukan yang terbaik untuk melindungi masyarakat Indonesia dari dampak masalah ekonomi global, termasuk dengan memperkuat kebijakan makroekonomi fiskal dan moneter.
Selama forum ekonomi yang dihadiri oleh Presiden Prabowo di Jakarta pada hari Selasa (8 April), bendahara negara merinci empat langkah deregulasi yang bertujuan untuk membantu bisnis domestik menghadapi tarif 32 persen yang dikenakan oleh Amerika Serikat pada produk Indonesia.
Indrawati menjelaskan bahwa dalam inisiatif pertama, pemerintah Indonesia berencana untuk mereformasi proses administratif terkait pajak dan bea cukai.
Sebagai langkah kedua, Indrawati mengungkapkan niat pemerintah untuk menurunkan tarif pajak atas pendapatan impor dari 2,5 persen menjadi 0,5 persen.
Selain itu, pemerintah akan menurunkan tarif impor atas produk Amerika Serikat dari rentang 5-10 persen menjadi antara 0 persen dan 5 persen.
Mengenai langkah keempat, menteri berjanji untuk menyesuaikan tarif ekspor minyak sawit mentah.
Dia menyatakan optimisme bahwa langkah-langkah ini, begitu sepenuhnya diterapkan, akan meringankan dampak tarif AS pada pelaku bisnis Indonesia, mengurangi beban mereka menjadi 18 persen.
Berita terkait: Instrumen ekonomi Indonesia dioptimalkan untuk menjaga pertumbuhan domestik
Berita terkait: Indonesia mengembangkan pendanaan alternatif untuk mendukung konservasi laut
Berita terkait: Menteri menekankan peran Danantara dalam mendorong ekonomi Indonesia
Translator: Imamatul S, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2025