Remaja di Cilincing Tewas Dibunuh, Jasadnya Dilecehkan oleh Pelaku Remaja yang Pengakuannya Mengejutkan

Kamis, 16 Oktober 2025 – 00:10 WIB

Jakarta, VIVA – Motif di balik pembunuhan sadis yang disertai pencabulan terhadap seorang Anak Baru Gede (ABG) perempuan berusia 11 tahun di Kampung Sawah, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, akhirnya terbongkar.

Pelaku yang masih berusia remaja mengaku ke polisi tega menghabisi nyawa korban karena rasa kesal terhadap ibu korban yang menagih hutang. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara, Komisaris Polisi Onkoseno Gradiarso Sukahar.

“Untuk motif, pelaku pernah kesal dengan ibu korban karena ditagih utangnya,” kata dia, dikutip pada Kamis, 16 Oktober 2025.

Sebelum melakukan aksi sadisnya, pelaku sempat mengelabui korban dengan iming-iming hadiah baju baru. Ia menambahkan, penyidik memastikan seluruh proses berjalan profesional dan disertai pendampingan psikologis bagi kedua belah pihak.

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan memastikan penanganan perkara dilakukan secara profesional dan sesuai prosedur, termasuk pendampingan terhadap korban dan pelaku yang masih berstatus anak,” ujarnya lagi.

Sebelumnya diberitakan, seorang ABG perempuan berusia 11 tahun menjadi korban kejahatan yang mengguncang warga Kampung Sawah.

Korban ditemukan tewas di dalam sebuah rumah, diduga kuat dibunuh oleh tetangganya sendiri yang masih berusia remaja.

“Pelaku masih remaja dan tinggal tidak jauh dari rumah korban,” ujar Onkoseno kepada wartawan, Selasa, 14 Oktober 2025.

Modusnya, pelaku mengajak korban dengan iming-iming akan membelikan baju baru. Korban pun menuruti ajakan itu. Namun, pelaku kemudian membawa korban ke rumahnya dengan alasan ingin mengambil SIM.

Begitu korban masuk, pelaku langsung membekap dan melilitkan kabel ke tubuh korban hingga kehabisan napas. Setelah memastikan korban tak bernyawa, pelaku sempat melakukan tindakan tak senonoh terhadap jasad korban.

MEMBACA  Melalui YESS, Kementan Jamin Peran Aktif Penyandang Disabilitas dalam Pengembangan Pertanian