Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah mulai menunjukan peningkatan kinerja setelah mendapat peringatan kemungkinan penangguhan akibat berbagai masalah.
“Kami beri tenggat waktu satu tahun untuk perbaikan di Ditjen Bea dan Cukai. Setelah beberapa minggu, kami lihat kemajuan yang menggembirakan. Ini menandakan pejabat di sana mampu berbenah—hanya butuh dorongan,” ujarnya.
Dalam keterangan pers di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat, Purbaya menegaskan bahwa kementeriannya belum berkoordinasi dengan institusi lain mengenai rencana penanggungan kelembagaan dan furlough pegawai. Ia menekankan bahwa itu masih berupa peringatan, bukan keputusan final.
Sang bendahara negara mengulangi bahwa ia hanya akan meningkatkan peringatan tersebut jika direktorat jenderal itu gagal menunjukan kemajuan berarti dalam setahun ke depan.
“Untuk apa menjalankan rencana penangguhan jika mereka sudah bisa perbaiki diri? Singkatnya, masih terlalu awal untuk berkoordinasi dengan Kementerian PANRB mengenai furlough,” tegasnya.
Purbaya menambahkan, Kementerian Keuangan saat ini memprioritaskan semua langkah untuk mereformasi Ditjen Bea dan Cukai secara menyeluruh, termasuk melalui pemanfaatan teknologi dan penguatan kapasitas SDM.
“Kami telah melatih banyak talenta, dan pendekatan ini harus kita pertahankan,” katanya.
Dia menyoroti bahwa upaya yang berjalan telah membuahkan hasil nyata, seperti diluncurkannya tiga inovasi teknologi di direktorat jenderal tersebut: pemindai container sinar-X dengan monitor radiasi, aplikasi Self Service Report Mobile, dan sistem Trade AI.
Menteri pertama kali menyoroti kemungkinan penangguhan di Kompleks Parlemen Jakarta pada 27 November, dengan menekankan urgensi untuk mendorong transformasi cepat di dalam direktorat jenderal tersebut.
“Kegagalan dalam perbaikan bisa berujung pada furlough 16 ribu pegawai bea cukai. Saya yakin pegawai-pegawai ini cerdas dan mampu mendorong kemajuan,” ucapnya.
Menanggapi hal ini, Dirjen Bea dan Cukai Djaka Budhi Utama menegaskan komitmennya untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap institusinya dengan meningkatkan kinerja dan layanan.
Berita terkait: Indonesia unveils new AI-driven customs technologies at Tanjung Priok
Berita terkait: Indonesia to fine illegal secondhand clothes, bag importers
Berita terkait: Indonesia to deploy AI for real-time customs oversight
*Penerjemah: Imamatul Silfia, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025*