Gubernur Jakarta Pramono Anung meresmikan proses pembangunan terowongan atau tunnel bawah tanah untuk proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta lintas Utara-Selatan. Proyek ini mencakup rute Harmoni ke Mangga Besar sepanjang 1.195 meter. Saat ini, pembangunan proyek tersebut telah mencapai 48,14 persen dan diharapkan akan selesai serta beroperasi pada tahun 2029.
Pramono menyatakan bahwa pembangunan MRT Jakarta fase 2A merupakan kelanjutan dari fase 1 yang menghubungkan Lebak Bulus sampai Bundaran HI. Proyek MRT di Jakarta telah direncanakan sejak tahun 1985 dan fase 1 rute Lebak Bulus hingga Bundaran HI telah beroperasi sejak 24 Maret 2019. Terdapat 13 stasiun di sepanjang rute tersebut, baik layang maupun bawah tanah, yang terhubung dengan moda transportasi lain seperti Transjakarta, KRL Commuter Line, dan LRT.
MRT Jakarta menggunakan sistem kereta listrik otomatis dengan pengawasan pusat berbasis komputer. Pada hari kerja, MRT Jakarta beroperasi dari pukul 05.00-24.00 WIB dengan selang waktu 5 menit di jam sibuk dan 10 menit di jam normal. Sedangkan pada akhir pekan/hari libur, MRT Jakarta beroperasi dari pukul 05.00-24.00 WIB dengan selang waktu 10 menit.
Pramono berharap agar sinergi dalam pembangunan proyek MRT Jakarta fase 2A dapat terus berlanjut untuk memastikan proyek tersebut dapat beroperasi sesuai target pada tahun 2029.
Jalur Harmoni-Mangga Besar menjadi tonggak penting dalam proyek MRT Jakarta fase 2A. Proyek ini merupakan kelanjutan dari rute Lebak Bulus-Bundaran HI dan diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi transportasi publik di Jakarta.