Mimika, Papua Tengah (ANTARA) – Veronica Neakoau, seorang perempuan asli Papua berusia 71 tahun, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya saat tahu dia akan segera memiliki rumah layak huni.
Harapannya untuk hidup lebih baik muncul kembali berkat program bakti sosial TNI. Veronica adalah satu dari lima warga Desa Pigapu, Kabupaten Mimika, yang akan dapat rumah baru dari inisiatif Kodim Mimika/1710.
Suami Veronica sudah meninggal tujuh tahun lalu. Dia punya lima anak dan dua cucu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dia jual sayur dan kelapa di Pasar Baru Timika, ibu kota Mimika, sekitar setengah jam dari desanya.
Pergi ke pasar tidak mudah, dan dia sering harus nebeng truk kontainer. Rumahnya sudah tua, miring, dan nyaris tak layak. Atapnya bocor saat hujan, sehingga dia sering harus menjemur kasurnya.
Setelah mengevaluasi rumahnya, perwakilan Kodim Mimika memasukkannya dalam daftar penerima manfaat program bakti sosial.
Ketika Kodim Mimika berjanji memberikan rumah baru pada warga Pigapu lain, Elisabeth Kaukayah, sepertinya doanya terjawab. Bagi Elisabeth dan keluarganya yang kurang mampu, rumah aman dan layak adalah mimpi yang sulit tercapai.
Rumah mereka dindingnya dari seng, atap seadanya, dan lantai terbuat dari kulit kayu. Kadang, mereka harus cari kayu untuk memperkuat tiang rumah agar tetap bertahan.
Bocoran air hujan memperburuk keadaan, sampai Elisabeth menyebut rumahnya seperti kandang ayam. Kini, rumah barunya sudah 90% selesai, dan dia sudah pindah. Elisabeth sangat berterima kasih pada TNI.
Inisiatif sosial ini bagian dari program “TNI Manunggal Masuk Desa” (TMMD) angkatan ke-124, menunjukkan perhatian negara pada kesejahteraan warganya, khususnya dalam menyediakan rumah layak.
Dampak Lebih Luas
Pemerintah Kabupaten Mimika menyebut program TMMD penting untuk percepat pembangunan di daerah terpencil dan tertinggal. Program ini tidak hanya membantu pembangunan, tapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya gotong royong.
Dengan meningkatkan kebersamaan, program ini diharapkan mendorong warga dan pemerintah lokal untuk maju dan mandiri. Sebagai wilayah di provinsi baru, Mimika punya banyak daerah sulit dijangkau yang butuh stimulan dari luar.
Program TMMD diharapkan bisa langsung bantu warga membuat kemajuan. Pemerintah Mimika mendorong warga Pigapu manfaatkan program ini untuk percepat pembangunan.
Pemerintah kabupaten juga siap kerja sama dengan Kodim Mimika untuk pembangunan merata, terutama di daerah perbatasan.
Letkol Slamet Wijaya, Komandan Kodim Mimika, mengatakan 150 prajurit dari berbagai unit terlibat dalam proyek TMMD tahun ini, dibantu warga setempat.
Proyeknya termasuk pembangunan lima rumah panggung, revitalisasi gereja Katolik, dan pembangunan lima jembatan. Selain itu, TNI juga akan bangun lima sumur, toilet umum, tanam pohon di dua hektar lahan, dan manfaatkan 2,5 hektar lahan tidur untuk ketahanan pangan.
Selain pembangunan fisik, TMMD juga fokus pada peningkatan kapasitas masyarakat di beberapa bidang, seperti mengolah hasil laut, menjaga kesehatan, mencegah stunting, dan memahami bahaya narkoba.
Program ini juga sosialisasi konsekuensi hukum kekerasan dalam rumah tangga.
TMMD dimulai 6 Mei 2025 dan berakhir 4 Juni. Saat ini, pembangunan lima rumah di Pigapu sudah 70% selesai.
Program ini jadi kesempatan TNI tunjukkan komitmen pada pelayanan publik dan pembangunan nasional. TNI berharap kesejahteraan masyarakat meningkat dan mendukung pembangunan merata di daerah terpencil.
Kerja sama kuat antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat adalah kunci sukses program ini.
Berita terkait: Kementerian dan TNI kolaborasi percepat ketahanan pangan
Penerjemah: Ardiles L, Tegar Nurfitra
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025