Padang (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto mendesak instansi pemerintah, terutama Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), untuk segera menghitung dan mungkin mengurangi biaya yang harus dibayar jamaah Indonesia untuk haji tahun depan.
“Pak Presiden sekali lagi menyoroti soal penurunan biaya haji. Kami sedang menghitung angkanya,” kata staf ahli BP Haji, Ichsan Marsha, di Kota Padang, Sumatera Barat, pada Sabtu.
Dia menekankan bahwa presiden meminta upaya agar haji 2026 lebih terjangkau dibanding tahun ini.
Dalam hal ini, dia menyebut BP Haji fokus meninjau komponen biaya sambil memantau perkembangan kebijakan di Arab Saudi yang bisa berpengaruh langsung pada biaya haji Indonesia.
Marsha mengatakan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan DPR untuk mencari solusi terbaik.
“Kami belum bisa merilis kisaran biaya karena masih perlu dibahas dengan DPR,” ujarnya, sambil memastikan pemerintah akan segera mengumumkan angka baru.
Sebelumnya, pada 4 Mei, Presiden Prabowo memerintahkan Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Kepala BP Haji Mochamad Irfan Yusuf untuk menurunkan biaya haji Indonesia lebih rendah lagi.
“Saya belum puas dengan biaya saat ini. Kita harus berusaha dapat angka terbaik. Jika mungkin, buat biaya haji kita lebih murah dari Malaysia,” katanya saat peresmian Terminal Haji dan Umrah Khusus di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Prabowo menegaskan pemerintahannya berupaya meningkatkan efisiensi anggaran agar haji lebih terjangkau bagi warga Indonesia.
Tahun ini, pemerintah dan DPR sepakat menurunkan biaya penyelenggaraan haji dari Rp93,4 juta (sekitar US$5.600) pada 2024 menjadi Rp89,4 juta (sekitar US$5.300).
Akibatnya, jumlah yang dibayar jamaah turun sedikit menjadi Rp55,43 juta (US$3.300) dari Rp56,04 juta (sekitar US$3.400) tahun lalu.
Berita terkait: Usulan perbaikan haji Prabowo diterima Saudi: menteri
Berita terkait: Prabowo ingin biaya haji Indonesia lebih murah dari Malaysia
Penerjemah: Muhammad Z, Tegar Nurfitra
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025