Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali mengulang seruan Presiden Prabowo Subianto agar semua pihak bekerja sama untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional Indonesia di tengah ketidakpastian global yang terus berlangsung.
“Presiden mengatakan bahwa pada tahun 2025, kita harus meningkatkan rasa optimisme dalam mempertahankan ekonomi agar lebih kuat, lebih tangguh, dan membawa kemakmuran bagi masyarakat di tengah ekonomi global yang tidak terduga,” katanya saat pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2025 pada hari Kamis.
Seperti yang sering ditekankan oleh Presiden, Indrawati menekankan bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan posisi geostrategis yang luar biasa.
Menteri menegaskan bahwa mengingat kekayaan negara dan mandat para pendiri untuk mengelola ekonomi dengan fokus pada kekerabatan, para pemangku kepentingan saat ini harus memprioritaskan kesejahteraan semua orang Indonesia.
Hal ini menunjukkan bahwa para pemangku kepentingan harus berkomitmen untuk meningkatkan, memperkuat, dan mendorong kemajuan nasional, katanya.
Dalam menyampaikan pesan Presiden, Indrawati menyatakan bahwa sektor jasa keuangan harus berkolaborasi dengan pemerintah untuk memperkuat ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Beliau mengakui bahwa tahun 2024 menawarkan tantangan besar. Pemerintah dan sektor jasa keuangan menghadapi hambatan terbesar mereka pada semester pertama tahun itu.
“Akhirnya, pada bulan Agustus, kami melihat cahaya di ujung terowongan, meskipun hanya sedikit cahaya. Beberapa perbaikan mulai terjadi,” ujarnya.
Beliau juga menyoroti kinerja positif Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, yang berakhir secara sehat dan aman menjelang tahun baru.
Menurut menteri, pendapatan negara pada 2024 masih mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran negara pada 2024 melalui APBN juga cukup signifikan.
“Defisit anggaran negara 2024 hampir sejalan dengan undang-undang APBN awal. Ini merupakan hasil luar biasa, jauh lebih rendah dari laporan semester yang diprediksi sebesar 2,7 persen. Hal ini berarti APBN kita berakhir pada 2024 dalam posisi yang relatif sehat dan aman,” ujarnya.
Berita terkait: Tiga tren yang akan mendorong sektor ekonomi kreatif Indonesia pada 2025
Berita terkait: Proyeksi tantangan dan harapan bagi ekonomi Indonesia di 2025
Penerjemah: Rizka Khaerunnisa, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2025