Presiden Indonesia Prabowo Subianto meminta Developing Eight (D-8) untuk memainkan peran di luar sekadar sebagai blok ekonomi untuk memastikan kemakmuran semua negara anggota.
Dia mengatakan bahwa anggota D-8 sekarang mewakili upaya Global Selatan untuk kesetaraan, yang memerlukan fokus blok itu melampaui ekonomi ke area pengembangan lainnya.
“Kita harus terus memperjuangkan tatanan global yang lebih adil berdasarkan hukum internasional, inklusivitas, keadilan, dan kemakmuran bersama,” ujarnya pada sesi pembukaan KTT D-8 ke-11 di Ibukota Administratif Baru Mesir di Kairo pada Kamis.
Dia menekankan bahwa persatuan harus menjadi dasar kerjasama di antara delapan negara anggota, sebagai perwakilan Global Selatan.
Prabowo juga mengundang setiap negara untuk mengesampingkan perbedaan untuk membangun visi yang kuat dan bersatu di berbagai bidang demi kemakmuran rakyat.
“Kita harus tinggalkan perbedaan kita. Kita harus mencari kebaikan yang lebih besar untuk rakyat kita. Tanpa persatuan, tanpa integrasi, kita akan lemah. Dan jika kita lemah, kita akan dieksploitasi. Itulah hukum sejarah,” katanya.
Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperkuat tujuan D-8 untuk mendukung persatuan.
KTT D-8 ke-11 berlangsung di Mesir dengan tema “Investing in Youth and Supporting Small and Medium Enterprises Shaping Tomorrow’s Economy.”
Didirikan pada tahun 1997, Organisasi Kerja Sama Ekonomi D-8 terdiri dari negara-negara kunci dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), termasuk Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki.
Organisasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan posisi negara-negara anggota dalam ekonomi global, diversifikasi dan menciptakan peluang baru dalam hubungan perdagangan, meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan di tingkat internasional, dan meningkatkan standar hidup.
Berita terkait: Prabowo Indonesia menghadiri KTT D-8 di Mesir
Berita terkait: Prabowo, PM Pakistan bertemu di Kairo untuk meningkatkan kerjasama ekonomi
Penerjemah: Livia Kristianti, Yashinta Difa
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024