Jumat, 25 April 2025 – 03:00 WIB
Jakarta, VIVA – Koordinator Gerakan #IndonesiaCerah, Febry Wahyuni Sabran mengaku heran kepada pihak yang sering menyudutkan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) lewat isu ijazah palsu. Febry menilai bahwa isu tersebut bisa membunuh karakter Jokowi.
Baca Juga:
Kasus Ijazah Palsu, Pengamat Duga Ada Upaya Memisahkan Kedekatan Jokowi dengan Prabowo
Tak hanya itu, Febry juga menilai ada kepentingan politik untuk memperebutkan kedekatan antara Jokowi dengan Presiden Prabowo Subianto.
Hal tersebut diungkap Febry dalam Diskusi Publik yang bertajuk, “Langkah Hukum Jokowi, Pelajaran Berdemokrasi” yang digelar oleh Gerakan #IndonesiaCerah pada Kamis, 24 April 2025. “Ini tidak hanya membunuh karakter Pak Jokowi, tetapi ada kepentingan politik yang saling bertarung untuk memperebutkan kedekatan Pak Jokowi dengan Presiden Prabowo. Bisa jadi pula sebagai jalan untuk memuluskan kelompok ini menggapai kepentingan politiknya di pemilu 2029,” ujar Febry.
Di sisi lain, Febry mengapresiasi langkah Jokowi dalam membawa kasus ijazah palsu itu ke ranah hukum. Menurutnya, Jokowi perlu memulihkan martabatnya karena dituduh memiliki ijazah palsu oleh sejumlah pihak. “Saya sangat sepakat dengan langkah Pak Jokowi untuk menempuh proses hukum. Ini tidak hanya untuk memulihkan harkat dan martabatnya sebagai warga negara yang pernah menjadi orang nomor satu di republik ini.,” kata dia. Ia pun mengaku heran mengapa di masa purnatugas Jokowi sebagai Presiden, justru mendapat “serangan” secara terus menerus. “Tetapi, Saya justru bertanya kepada mereka yang terus mengusik dan menyudutkan Pak Jokowi, bahkan di masa purnanya. Apakah ada motif tersembunyi dan agenda yang lebih besar dengan sasarannya adalah Pak Jokowi?,” jelasnya. “Padahal kita juga tahu, bahwa semua pihak telah memberikan hak suaranya di pemilu 2024 silam dan Pak Prabowo bersama Mas Gibran yang dipilih oleh mayoritas pemilih yang mempunyai hak suara. Lalu kenapa Pak Jokowi yang masih menjadi sasaran tembaknya?,” Imbuhnya.
Menurut Febry, Presiden Prabowo memiliki pertimbangan yang matang untuk menilai isu-isu liar tersebut. Pun, kata dia, Presiden Prabowo objektif dan rasional menilai pihak yang bekerja untuk kepentingan bangsa Indonesia. “Saya optimis Pak Prabowo dapat objektif dalam merespon beragam isu yang menyasar ke Pak Jokowi. Dan menurut saya tidak ada matahari kembar di sini. Pak Prabowo telah terpilih bersama Gibran. Dan pada konteks ini pula, tidak ada intervensi Pak Jokowi kepada pemerintahan Presiden Prabowo,” pungkasnya. Turut hadir dalam diskusi itu, Pengamat Politik Boni Hargens, Pengamat Politik dari Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, Pakar Kebijakan Publik dari Wellbeing Technology, Asep Kususanto, dan Analis Ekonomi Politik Mardiyanto.
Halaman Selanjutnya
“Tetapi, Saya justru bertanya kepada mereka yang terus mengusik dan menyudutkan Pak Jokowi, bahkan di masa purnanya. Apakah ada motif tersembunyi dan agenda yang lebih besar dengan sasarannya adalah Pak Jokowi?,” jelasnya.