PLN IP Tegaskan Transformasi Energi Lebih dari Sekadar Transmisi melalui Kawat

Jumat, 19 September 2025 – 22:15 WIB

Jakarta, VIVA – PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Grati menegaskan bahwa transformasi energi tidak cuma mengalir lewat kabel, tapi juga melalui nilai-nilai kehidupan yang tumbuh di masyarakat.

Hal itu yang menjadi dasar diluncurkannya program inovasi sosial bertajuk Ranu Lestari 2025. Sebuah inisiatif strategis yang menggabungkan konservasi lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pemulihan ekosistem Danau Ranu Grati.

Direktur Utama PLN IP, Bernadus Sudarmanta, mengungkapkan bahwa Danau Ranu Grati, yang luasnya mencapai 1.085 hektar, selama ini jadi sumber penghidupan bagi ribuan warga di Kecamatan Grati dan Lekok.

Namun, selama bertahun-tahun, danau ini mengalami tekanan berat akibat pencemaran limbah, sedimentasi, dan penurunan mutu air. Bahkan, satu jenis ikan endemik, yaitu ikan lempuk, terancam punah. Lebih dari 1.260 keramba jaring apung dan puluhan kelompok nelayan kini berada di ambang kriis.

Melalui program Ranu Lestari, PLN IP menghadirkan solusi berbasis ekonomi sirkular dan konservasi komunitas. Inovasi seperti barrier sampah dari 1,7 ton besi bekas dan styrofoam, pembangunan rumah eco enzym, serta keramba konservasi ikan lempuk menjadi tonggak perubahan.

Gerakan penuangan lebih dari 10 ton eco enzym ke danau dilakukan secara rutin untuk memperbaiki kualitas air, sementara lebih dari 7 ton sampah buah dan non-organik berhasil dikelola lewat rumah kompos dan bank sampah.

“Kami percaya bahwa energi sejati adalah energi yang menghidupkan. Ranu Lestari adalah bukti bahwa keberlanjutan bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang bagaimana kita membangun masa depan bersama dari danau, dari desa, dari masyarakat,” tegas Bernadus dikutip dari keterangannya, Jumat, 19 September 2025.

Dia mengungkapkan, lebih dari Rp170 juta dihasilkan dari budidaya ikan ramah lingkungan dan pengelolaan sampah. Sebanyak 32 orang tergabung dalam Pokja Eco Enzym, dan 420 warga aktif dalam gerakan peduli sampah. Tiga kelompok nelayan kini memiliki keterampilan baru dalam budidaya ikan campursari dan pengelolaan pakan mandiri.

MEMBACA  Rival Starlink Milik Amazon Kini Punya Nama yang Lebih Menarik

Program inovasi sosial ini juga dihubungkan dengan program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) di salah satu TPA Kab. Pasuruan, bekerja sama dengan dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk, dan keluarga berencana (DP3AP2KB).

Program ini juga mendapat pengakuan dari pemerintah daerah. Dinas SDA Kabupaten Pasuruan menyatakan bahwa inovasi barrier sampah yang dilakukan PLN IP adalah yang pertama di wilayah tersebut, dan menjadi inspirasi bagi lahirnya inovasi-inovasi sosial lainnya. Kolaborasi dengan Universitas Brawijaya, Dinas Perikanan, dan komunitas lokal memperkuat posisi Ranu Lestari sebagai model pentahelix pembangunan berkelanjutan.

Dengan roadmap hingga 2026, Ranu Lestari bukan hanya tentang danau. Ia adalah tentang peradaban lokal yang bangkit, tentang energi yang menyatu dengan alam, dan tentang Indonesia yang bergerak menuju masa depan yang lebih hijau, adil, dan berdaya.