Jakarta (ANTARA) – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyoroti potensi Indonesia untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi yang menguntungkan sebesar 4,7–5,5 persen tahun ini meskipun ketidakpastian ekonomi global.
Pada tahun 2024, laju pertumbuhan ekonomi berada di sekitar 5,03 persen.
Pada konferensi pers di Jakarta pada hari Rabu, beliau mengaitkan proyeksi positif ini dengan konsumsi rumah tangga yang kokoh, yang didukung oleh intervensi pemerintah, seperti penyaluran tunjangan Hari Raya.
Warjiyo lebih lanjut mendukung proyeksi optimis ini dengan menunjukkan tren ekspansif Indeks Manufaktur Cepat (PMI) Bank Indonesia.
Beliau menekankan pentingnya Indonesia memanfaatkan tren ini dengan menarik lebih banyak investasi dari sektor swasta.
Gubernur bank sentral juga mencatat bahwa ekspor non-migas Indonesia meningkat pada Februari 2025, didorong oleh permintaan tinggi untuk minyak kelapa sawit dan kendaraan bermotor.
Beliau juga menyoroti bahwa periode panen besar yang akan datang diharapkan memberikan dorongan bagi kegiatan bisnis pertanian.
Berita terkait: Pemerintah menyiapkan berbagai kebijakan untuk memacu pertumbuhan ekonomi menjelang Hari Raya
Selain itu, Warjiyo menekankan bahwa Bank Indonesia tetap berkomitmen untuk mengoptimalkan campuran kebijakan untuk membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Beliau mengatakan bahwa BI akan terus menggunakan kebijakan makroprudensial dan mempromosikan digitalisasi layanan pembayaran untuk mendukung kebijakan fiskal pemerintah.
“Bank Indonesia juga akan terus mendukung sepenuhnya delapan misi utama pemerintah, termasuk yang terkait dengan ekonomi, digitalisasi, hilirisasi, dan ketahanan pangan,” tambahnya.
Mengacu pada nilai mata uang Indonesia, rupiah, beliau mencatat bahwa nilai tukarnya terhadap dolar AS telah sedikit menguat karena kebijakan stabilisasi yang diterapkan oleh Bank Indonesia.
Beliau menyatakan keyakinannya bahwa prospek ekonomi positif Indonesia juga akan berkontribusi pada stabilitas rupiah.
Berita terkait: Bappenas menetapkan target pertumbuhan ekonomi tahun 2026 sebesar 6,3 persen
Penerjemah: Rizka K, Tegar Nurfitra
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak cipta © ANTARA 2025