Siswa SMA akan menghadapi UN pada bulan November 2025 mendatang. Sementara itu, untuk jenjang SD dan SMP, UN akan diberlakukan pada tahun depan, yaitu 2026.
UN dipastikan akan kembali digelar tahun ini setelah dihapus sejak tahun 2020 di era Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. Pada tahun 2021, UN digantikan dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
Kedua jenis asesmen baru ini dirancang khusus untuk melakukan pemetaan dan perbaikan mutu pendidikan secara nasional.
Pada saat itu, penghapusan UN dilakukan karena penggunaan ancaman ujian untuk mendorong belajar dianggap akan berdampak negatif pada karakter siswa. Jika hal tersebut terus dilakukan, siswa justru akan menjadi malas belajar jika tidak ada ujian.
Alasan penghapusan UN pada tahun 2020 terjadi karena ada 3 faktor penyebab, seperti yang dikutip dari laman Kemendikbud.
1. UN lebih banyak berisi butir-butir yang mengukur kompetensi berpikir tingkat rendah.
2. UN kurang mendorong guru untuk menggunakan metode pengajaran yang efektif guna mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
3. UN juga dinilai kurang optimal sebagai alat untuk memperbaiki mutu pendidikan nasional.