Direktur Eksekutif Lemkapi, Edi Saputra Hasibuan menegaskan bahwa isu dugaan setoran dalam kasus penembakan 3 anggota polisi di Way Kanan, Lampung, harus disertai bukti. Hal ini penting agar tidak menjadi fitnah terhadap korban yang telah gugur dalam menjalankan tugas.
Edi menekankan hal ini mengingat kasus penembakan 3 anggota polisi oleh pengelola judi sabung ayam yang juga oknum TNI mulai bergeser ke arah yang tidak relevan. Dugaan setoran muncul setelah Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, mengisyaratkan kemungkinan adanya permintaan setoran dari pihak kepolisian terhadap oknum TNI pemilik area judi sabung ayam, yang berujung pada penembakan.
“Harus paham bahwa korban sudah meninggal semua, jadi harus dibuktikan soal dugaan menerima setoran itu sehingga tidak menimbulkan fitnah terhadap orang yang sudah meninggal,” kata Edi.
Kejelasan informasi menjadi krusial dalam situasi seperti ini. Ditreskrimum Polda Lampung diminta untuk mengikuti perkembangan penyelidikan yang dilakukan oleh Pomdam guna memastikan keseimbangan informasi. Tanpa kehadiran Polri dalam mengawal kasus ini, ada potensi munculnya narasi yang berat sebelah dan dapat menyesatkan opini publik.
Opini-opini yang muncul, seperti yang disampaikan oleh Tiktokers Netha Viany, dapat berdampak pada penggeseran simpati masyarakat terhadap Polri. Oleh karena itu, pentingnya informasi ini harus diluruskan.
“Kita minta Polda Lampung untuk mengecek kebenarannya atau memberikan klarifikasi apakah informasi tersebut benar atau tidak, karena korban ini sudah meninggal, jangan sampai informasinya menyesatkan,” tandas Edi.
Sebelumnya, tiga anggota Polisi tewas ditembak oknum TNI saat menggerebek arena judi sabung ayam di Lampung. Para pelaku, yang diduga kuat adalah anggota TNI pemilik arena judi sabung ayam, melakukan aksi brutal tanpa ampun terhadap aparat kepolisian yang sedang menjalankan tugas.