Perlu Meningkatkan Penerbangan Non-Eropa di Tengah Geopolitik yang Memanas: Uno

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan bahwa Indonesia perlu mengantisipasi dampak dari eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah terhadap kunjungan wisata dengan menarik lebih banyak penerbangan langsung dari negara-negara di luar Eropa. “Karena penerbangan dari Eropa kemungkinan akan terpengaruh oleh ketegangan di Timur Tengah, kita perlu memusatkan perhatian pada penerbangan yang tidak memerlukan transit melalui wilayah tersebut,” katanya kepada wartawan di Jakarta pada hari Minggu.

Uno mengatakan bahwa peningkatan penerbangan langsung dari Australia, India, dan China ke Indonesia diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan ke negara ini. “Kita sedang menyiapkan lebih banyak penerbangan langsung dari Australia, India, dan China dengan harapan dapat meningkatkan jumlah wisatawan karena kita bisa mengharapkan penurunan wisatawan yang berkunjung dari Eropa dan Amerika,” katanya.

Dia juga mengatakan bahwa mengoptimalkan penerbangan dari negara-negara di luar dua wilayah tersebut merupakan salah satu langkah untuk melindungi tren positif yang saat ini dialami oleh sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia dari dinamika global.

Selain dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah, menteri juga menyebutkan banjir yang melanda Dubai, Uni Emirat Arab, yang mengakibatkan pembatalan penerbangan dari sana ke Indonesia. Uno juga menegaskan bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menyusun berbagai strategi untuk mengurangi risiko potensial guna menjaga kenaikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di era pasca-COVID-19. “Selain letusan Gunung Ruang, kita menghadapi ancaman dari ketegangan di Timur Tengah, dan jangan lupakan perlambatan ekonomi. Pemerintah telah memetakan semua risiko potensial ini. Berdasarkan perhitungan kami, kita masih bisa mencapai target-target kita dengan kerja keras,” katanya.

MEMBACA  Pusat Kesehatan Primer di Khan Younis Ditutup karena Ada Perintah Evakuasi Israel