"Perkuat Inklusi di Tengah Lesunya Industri Asuransi, BRI Insurance Hadirkan Perlindungan untuk Kelompok Rentan"

Senin, 14 Juli 2025 – 20:50 WIB

Jakarta, VIVA – Di tengah kinerja sektor asuransi umum yang masih ketinggalan dibanding industri keuangan lain, PT BRI Asuransi Indonesia (BRI Insurance) mencatat kemajuan melalui pengembangan produk mikro yang ditujukan untuk pelaku usaha kecil. Ini menjadi bagian dari strategi untuk meningkatkan penetrasi asuransi umum di Indonesia yang masih rendah.

Baca Juga:
Ekonomi Global Masih Lemah, Asuransi Ini Tawarkan Perlindungan dengan Manfaat Tunai Sampai 920 Persen

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan industri asuransi umum pada 2024 mengalami perlambatan. Pendapatan premi hanya tumbuh 5,36% jadi Rp117,71 triliun, lebih rendah dibanding 2023 yang mencapai 19,52%. Laba bersih malah negatif Rp8,94 triliun atau turun 197,79%. Total aset juga hanya naik tipis 7,77% jadi Rp242,91 triliun.

Baca Juga:
Rambah Jawa Timur, Askrindo Beri Asuransi Kecelakaan di 57 Lokasi Wisata

Tingkat penetrasi asuransi di Indonesia baru 2,6% dari PDB per September 2024, lebih rendah dibanding Malaysia (4,8%), Jepang (7,1%), dan Singapura (11,4%). Untuk asuransi umum, penetrasinya cuma 0,53% dengan densitas sekitar Rp417 ribu per kapita per tahun.

Ilustrasi Asuransi Pensiun

Baca Juga:
Kenali Database Agen & Polis Asuransi, Langkah OJK Perkuat Industri Keuangan

Di tengah tantangan ini, BRI Insurance menghadirkan produk asuransi mikro untuk UMKM. Asuransi Mikro BRINS menawarkan premi terjangkau mulai puluhan ribu rupiah dengan perlindungan risiko kebakaran, pencurian, banjir, hingga kerusakan usaha.

"Inovasi asuransi umum harus mengikuti konsep SMES (Sederhana, Murah, Ekonomis, Segera) karena densitas asuransi di Indonesia masih rendah," ujar Aryo Swastika Nugroho, Pimpinan Corporate Planning and Strategy Division.

Layanan BRINS bisa diakses digital lewat aplikasi BRINS Mobile dan BRI Mobile tanpa tatap muka. Proses klaim juga simpel, cukup dengan identitas dan data usaha.

MEMBACA  Tersangka Tak Menyerah, Pelaku Kriminal di Malang Kembali Diamankan oleh Polisi Terkait Kasus Pencurian Motor.

Strategi ini sejalan dengan inklusi keuangan dan kebutuhan proteksi masyarakat yang belum terjangkau asuransi formal. BRI Insurance memanfaatkan jaringan perbankan dan nasabah UMKM untuk distribusi.

Meski kanal bancassurance turun 27,4% di 2024, BRI Insurance melihat potensi besar lewat sinergi bank dan asuransi. Kanal broker dan direct marketing justru tumbuh 17,6% dan 17,5%, menunjukkan pendekatan proaktif itu penting.

"Jumlah nasabah dan kredit bank terus naik, seharusnya premi asuransi juga ikut tumbuh," tambah Aryo.

Namun, kurangnya interaksi langsung antara asuransi dan debitur bank membuat potensi ini belum optimal. Padahal skema bancassurance bisa memberikan fleksibilitas tinggi dalam penetrasi pasar.

Produk mikro seperti BRINS membantu menjawab kesenjangan literasi dan inklusi asuransi. Data 2025 menunjukkan literasi asuransi 45,45%, tapi inklusi masih 28,5%.

Dengan strategi adaptif, BRI Insurance berupaya memperkuat ketahanan finansial kelompok rentan sekaligus mendorong pertumbuhan asuransi umum yang inklusif.

"Produk ini ditujukan untuk masyarakat rentan yang sering terlewat dari perlindungan formal," tegas Aryo.

Halaman Selanjutnya
Layanan Asuransi Mikro BRINS dirancang mudah diakses melalui aplikasi tanpa proses tatap muka. Klaim pun cukup dengan identitas dan data usaha.

(ada sedikit typo di "padahal" seharusnya "padahal")