Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menerima kunjungan dari Pimpinan Pusat Wanita Islam di Kantor Kementerian Agama, Jakarta. Menag sangat menghargai kontribusi organisasi ini dalam pendidikan umat dan juga membahas fenomena turunnya angka pernikahan dan keengganan pasangan muda untuk punya anak.
“Rata-rata pernikahan kita sekitar dua juta pasang, pernah sampai dua juta dua ratus. Tapi dua tahun terakhir tiba-tiba turun drastis jadi seratus—dua ratus ribu. Lima puluh persen orang ga mau nikah. Sudah nikah pun, tidak mau punya anak,” ujar Nasaruddin Umar, Selasa (9/7/2025).
Menurut Menag, penurunan minat menikah dan punya anak bukan cuma masalah demografi, tapi juga bisa ancam nilai kebangsaan. Dia memberi contoh beberapa negara yang alami krisis penduduk karena tren serupa.
Baca Juga: Salat di Kendaraan Umum, Haruskah Wudu atau Cukup Tayamum?
Menag juga respons tawaran kerja sama dari Wanita Islam soal program bimbingan perkawinan (Bimwin), termasuk pelatihan untuk fasilitator di berbagai daerah. Dia mendukung sinergi dan menyarankan agar pelatihan bisa disertifikasi oleh Kemenag.
“Kalau hasil pelatihan bisa ditingkatkan sama Kemenag, itu bagus. Soalnya anggaran kita sekarang hampir nggak ada buat kegiatan, cuma buat gaji pegawai,” jelasnya.
Selain Bimwin, Wanita Islam juga aktif dampingi UMKM lewat program sertifikasi halal bersama BPJPH. Mereka punya 750 pendamping halal dan sudah bantu lebih dari 12 ribu pelaku usaha dapat sertifikat halal.
Menag puji inisiatif dan kemandirian organisasi ini dalam memberdayakan umat. “Tanpa bantuan dana dari negara, kontribusinya luar biasa. Ini bukti peran strategis organisasi perempuan,” katanya.
(aww)