Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) sedang menyelidiki insiden meninggalnya seorang atlet taekwondo berusia 16 tahun yang dikenal dengan inisial ATN saat sedang menjalani latihan di Kawasan Olahraga Jatidiri, Kota Semarang, pada Rabu (5/3). ATN merupakan atlet dari Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLOP) Jawa Tengah.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyatakan bahwa proses investigasi masih berlangsung untuk mengungkap penyebab kejadian tersebut. Dia menegaskan bahwa evaluasi sedang dilakukan untuk memahami apa yang menyebabkan kejadian tragis ini, terutama karena tidak hanya satu orang yang pingsan, namun ada dua orang bahkan yang tidak sedang berpuasa.
Sumarno juga telah meminta Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah untuk menangani proses pemakaman dan langkah-langkah lainnya setelah kejadian tersebut. Dia menekankan pentingnya agar insiden ini dijadikan sebagai pelajaran berharga bagi penyelenggara pelatihan olahraga agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Evaluasi menyeluruh terhadap sistem latihan dan kondisi atlet menjadi prioritas utama guna meningkatkan keselamatan dalam setiap sesi latihan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk memastikan perlindungan dan keamanan atlet selama menjalani latihan olahraga.
Atlet Taekwondo yang meninggal dunia di Jatidiri Semarang mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keselamatan dan kesehatan atlet selama berlatih. Kejadian ini seharusnya menjadi momentum bagi perubahan positif dalam penyelenggaraan pelatihan olahraga di Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News