Pentingnya Energi Hijau dan Perlindungan Lingkungan untuk Masa Depan – This is the importance of Green Energy and Protected Environment for the Future

Rabu, 8 Mei 2024 – 23:36 WIB

VIVA Lifestyle – Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan sumber daya alam yang melimpah, memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekosistem energi hijau yang berkelanjutan. Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global dan meningkatnya kebutuhan akan energi, langkah-langkah untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi terbarukan menjadi semakin mendesak.

Baca Juga :

BI Pede Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2024 di Atas 5 Persen, Ini Pendorongnya

Pembangunan ekosistem energi hijau di Indonesia bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan energi saat ini, tetapi juga mempersiapkan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Scroll lebih lanjut ya.

Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam pengembangan energi terbarukan. Dari panas bumi di Jawa hingga sinar matahari di daerah tropisnya, dan angin di sepanjang pantai, potensi sumber energi terbarukan di Indonesia sangat besar. Langkah pertama dalam membangun ekosistem energi hijau adalah memanfaatkan potensi ini secara optimal.

Baca Juga :

SMAN 13 Jakarta Utara Raih Rekor Muri Daur Ulang Minyak Bekas

Pembangunan infrastruktur yang memadai merupakan kunci dalam mempercepat transisi menuju energi hijau. Investasi dalam pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, serta pembangkit listrik tenaga air perlu ditingkatkan secara signifikan. Selain itu, pengembangan jaringan transmisi yang efisien juga penting untuk mendistribusikan energi terbarukan ke seluruh pelosok negeri.

Baca Juga :

Pertamina dan Polri Tandatangani Kerja Sama Pengamanan Objek Vital Nasional

Seperti yang dilakukan PT Mitra Murni Perkasa (MMP) dan PT Pembangunan Perumahan (PT PP) telah menjalin kemitraan strategis dalam pembangunan pelabuhan yang bertujuan untuk mendukung kegiatan operasional smelter nikel MMP di Kariangau, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur.

MEMBACA  Inara Rusli dan Ruben Onsu Mewakili Indonesia dalam Gerakan Melawan Diskriminasi di Korea Selatan

Pelabuhan smelter nikel MMP, dengan kapasitas mencapai 7-7.5 juta ton per tahun, dirancang untuk melayani kapal-kapal Panamax hingga 80 ribu Deadweight Tonnage (DWT). Dilengkapi dengan teknologi modern seperti 2 portal luffing crane, proyek ini berhasil diselesaikan dalam waktu 15 bulan.

Presiden Direktur PT MMP, Adhi Dharma Mustopo, mengapresiasi kolaborasi yang sangat baik tersebut. Pelabuhan ini menjadi tonggak penting bagi MMP dalam mendukung upaya hilirisasi mineral di Indonesia.

Adhi menegaskan, pelabuhan ini akan memainkan peran kunci dalam mendukung pengembangan ekosistem industri energi hijau yang berkelanjutan, sejalan dengan komitmen MMP terhadap prinsip bisnis berkelanjutan dan visi misi Grup dalam mendukung program Net Zero Emission Indonesia 2060.

Dengan proyek pembangunan pelabuhan ini, mereka coba menegaskan komitmennya untuk mendukung pembangunan ekosistem energi hijau di Indonesia.

Halaman Selanjutnya

Source : ist