Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Edi Purwanto, telah menekankan pentingnya pendidikan berbasis keterampilan untuk menciptakan tenaga kerja yang kompetitif dan sejahtera di Indonesia.
Dalam pernyataan yang dirilis di sini pada Sabtu, ia menekankan perlunya kerjasama antara pemerintah dan pelaku bisnis untuk membangun sistem pendidikan yang sejalan dengan kebutuhan industri saat ini.
Menurut Purwanto, pendidikan berkualitas harus mampu menjawab tantangan masa depan. Ini tidak hanya harus berfokus pada nilai akademis, tetapi juga pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, komunikasi, kerja tim, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, katanya.
Keterampilan-keterampilan ini, katanya, akan memungkinkan pekerja untuk menciptakan peluang baru bagi diri mereka sendiri maupun orang di sekitar mereka.
Purwanto menekankan bahwa sistem pendidikan Indonesia perlu memprioritaskan pelatihan vokasional, pelatihan teknis, dan sertifikasi keterampilan sebagai jembatan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
“Pekerja terdidik dan terampil akan lebih siap menghadapi dunia kerja yang semakin kompleks,” katanya.
Mengenai meningkatnya pemutusan hubungan kerja akibat situasi ekonomi global, ia meminta pemerintah dan perusahaan untuk memberikan perhatian serius terhadap masalah tersebut.
Legislator juga mendorong perusahaan untuk lebih memperhatikan kesejahteraan pekerja dan memprioritaskan langkah-langkah alternatif daripada pemutusan hubungan kerja.
Ia mengatakan bahwa keputusan gegabah untuk melakukan pemutusan hubungan kerja, tanpa mempertimbangkan kondisi pekerja dan solusi jangka panjang, hanya akan membuat segalanya semakin buruk.
Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah untuk memberikan kebijakan yang lebih fleksibel untuk mendukung pekerja yang terkena dampak, termasuk bantuan pelatihan keterampilan dan program pendidikan yang dapat membuka peluang kerja baru.
“Program pelatihan yang menargetkan keterampilan baru akan membantu pekerja yang berisiko di-PHK untuk beralih ke sektor lain yang lebih berkembang,” katanya.
Hari Buruh Internasional pada 1 Mei dan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei tahun ini harus menjadi pengingat untuk merenungkan dan menyelaraskan arah pengembangan sumber daya manusia unggul Indonesia, tambahnya.
Berita terkait: Workforce forms vital pillar of Indonesia’s progress: Minister
Berita terkait: Committed to building competent workforce: govt
Translator: Narda Margaretha, Raka Adji
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025