Pemimpin DPR Minta Dukungan Masyarakat untuk Karya Seni Nasional

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengatakan pada hari Minggu bahwa masyarakat Indonesia harus terus mendukung karya seni nasional.

Dia membuat pernyataan ini setelah mengunjungi ARTJOG, pameran seni kontemporer tahunan, festival, dan pasar yang diselenggarakan di Yogyakarta.

ARTJOG tahun ini berlangsung di Jogja National Museum dari 28 Juni hingga 1 September. Ini berfungsi sebagai bentuk apresiasi dan dukungan untuk karya seniman Indonesia.

“Keluarga saya dan saya adalah pengagum seni, jadi saya suka pameran seni dan festival. Selain itu, ARTJOG adalah pameran seni yang besar,” kata Puan dalam pernyataan tertulisnya.

Dia mengungkapkan kagumnya pada karya beberapa seniman, termasuk karya instalasi interaktif oleh Agus Suwage dan Tita Rubi.

Dalam karyanya, Suwage menampilkan objek telinga manusia sebagai simbol “pendengaran” yang menunjukkan toleransi dalam ruang sosial yang dianggap penuh dengan kebisingan.

Sementara itu, Tita Rubi menanam berbagai jenis padi yang disertai dengan rekaman doa dari orang asli, yang dapat didengarkan di beberapa ruangan.

Puan juga melihat karya seniman lain seperti Rangga Purbaya, Eko Prawoto, Haris Purnomo, dan seniman muda Ramadhan Ali Fatkhur.

Dia menekankan bahwa pameran ARTJOG 2024 tidak hanya untuk menampilkan karya seni tetapi juga sebagai bentuk gerakan sosial untuk membantu orang lain yang membutuhkan.

Acara ini juga menyajikan program yang bernama Artcare Indonesia. Semua hasil penjualan karya seni di area Artcare akan didonasikan kepada mereka yang membutuhkan, termasuk baik seniman maupun masyarakat umum.

“Ini adalah pameran seni yang sangat bermakna. Selain mata kita dimanjakan oleh karya-karya yang indah dan menawan, hati kita juga tersentuh oleh kegiatan sosial yang mereka adakan,” kata Puan.

MEMBACA  Apa kemungkinan pembicaraan baru untuk mengakhiri perang Gaza? | Berita Konflik Israel-Palestina

Berita terkait: Menteri Thohir membayangkan generasi emas melalui seni pada tahun 2030

Berita terkait: Lukisan gua tertua Indonesia ditemukan di Sulawesi Selatan

Penerjemah: Bagus R, Kenzu
Editor: Tia Mutiasari
Hak Cipta © ANTARA 2024