Magelang, Jawa Tengah (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menekankan bahwa para pemimpin daerah dapat mendapatkan manfaat dari belajar nilai-nilai positif di Akademi Militer, dengan fokus pada aspek non-militer.
“Saya sudah mengatakan tentang hal ini bahwa kita hanya meminjam tempat. Kita belajar tentang Akademi Militer, bukan aspek militer. Ada nilai-nilai penting yang juga berlaku di sektor bisnis,” ujarnya di sini pada Sabtu.
“Di sini, seseorang dapat belajar tentang disiplin. Misalnya, selama latihan fisik, personel militer dan polisi biasanya mulai tepat waktu pukul 05.30 pagi, sedangkan kali ini, baru ketika musik dimulai, maka kerumunan datang,” ujar menteri tersebut.
Karnavian mengatakan pihaknya berkeinginan untuk menanamkan nilai kepatuhan waktu selama retret pemimpin daerah di Akademi Militer di Magelang.
“Misalnya, jika sebuah pertemuan dijadwalkan pukul 09.00 pagi, itu benar-benar harus dimulai pada waktu itu, tanpa keterlambatan. Saya pernah diundang untuk sebuah acara yang dijadwalkan pukul 09.00 pagi tetapi baru dimulai pukul 12.00 siang. Itu tidak dapat diterima,” jelasnya.
Menteri juga menegaskan bahwa kebersihan sangat dihargai dalam lingkungan Akademi Militer, dengan persyaratan ketat agar setiap ruangan dirapikan setelah digunakan.
Pada kesempatan itu, ia mengumpulkan beberapa walikota dan kepala daerah dari Sulawesi Tenggara, memberi mereka kesempatan untuk bersantai di lapangan rumput dan terlibat dalam percakapan informal.
Karnavian menekankan perlunya pertemuan yang dipimpin oleh gubernur lebih sering di antara kepala daerah dan walikota.
Ia meyakini bahwa pertemuan tingkat provinsi harus terjadi setidaknya setiap tiga hingga empat bulan sekali untuk mengevaluasi pencapaian dan bagaimana mereka dapat membantu satu sama lain.
Berita terkait: Lingkungan sehat harus menjadi prioritas utama bagi pemimpin daerah baru: MPR
Berita terkait: Prabowo melantik 961 pemimpin daerah di Istana Presiden
Penerjemah: Heru, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2025