Pemerintah Tegaskan Bantuan Berlanjut di Tengah Aksi Bendera Putih di Aceh

Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan komitmen pemerintah untuk terus melanjutkan tindakan darurat di daerah-daerah yang terdampak bencana. Hal ini disampaiakan menanggapi laporan mengenai warga di Aceh yang mengibarkan bendera putih untuk menarik perhatian atas kesulitan mereka.

“Kami, pemerintah, mendengar dan memahami kritik, masukan serta pendapat yang disampaikan masyarakat,” kata Karnavian dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat.

Bendera putih secara umum diakui dalam hukum kemanusiaan internasional sebagai simbol gencatan senjata, sering digunakan dalam situasi konflik untuk menandakan menyerah atau keinginan bernegosiasi.

Menanggapi simbolisme tersebut, Karnavian menyatakan pemerintah pusat telah berupaya maksimal untuk mengevakuasi korban dan mendistribusikan bantuan yang sangat dibutuhkan pasca banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Dia mengakui adanya kekurangan dalam respon dan menyebut medan yang sulit serta akses terbatas sebagai tantangan utama. Karnavian juga meminta maaf atas apa yang dirasakan sebagian warga sebagai respon yang kurang memadai.

“Sebagai Pemerintah Indonesia, adalah tanggung jawab kami untuk terus bekerja, mengatasi kendala, meningkatkan kinerja dan memenuhi kebutuhan darurat saudara-saudari kita di Aceh, Sumut dan Sumbar dengan cepat,” ujarnya.

Pernyataan Karnavian ini menyusul laporan tentang warga yang mengibarkan bendera putih di beberapa daerah terdampak bencana di Aceh, termasuk Aceh Tamiang, Bireuen, Aceh Utara, Pidie Jaya, dan ibu kota provinsi Banda Aceh.

Gubernur Aceh Muzakir Manaf sebelumnya mendeskripsikan aksi tersebut sebagai upaya warga untuk menarik perhatian nasional dan internasional, bukan ekspresi menyerah atau ketidakpercayaan terhadap pemerintah pusat.

“Saya kira bendera itu bukan berarti menyerah. Itu dimaksudkan untuk menarik perhatian,” kata Manaf saat serah terima bantuan bencana dari Kementan dan Badan Pangan Nasional di Aceh Utara, Kamis.

MEMBACA  Keracunan Massal Siswa SD di Sukoharjo, DPR Minta Pengawasan Ketat Program MBG

Dia juga menekankan bahwa pemerintah pusat terus membagikan bantuan dan melanjutkan upaya pemulihan meski menghadapi tantangan yang signifikan.

“Pemerintah pusat tidak diam. Kita semua sedang bekerja,” kata Gubernur.

Berita terkait: Karnavian klarifikasi klaim meremehkan bantuan Malaysia ke Aceh

Berita terkait: Banjir Sumatra: Pemerintah kirim 206.000 pakaian reject ekspor

Penerjemah: Walda M, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar