Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia teguh dalam komitmennya untuk membangun ekosistem riset nasional yang inklusif dan berdampak besar, yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengambilan keputusan publik, menurut Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie.
Dia menegaskan kembali komitmen ini saat Workshop untuk Perempuan dalam Sains Tingkat Dasar di Indonesia 2025 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa, menurut pernyataan resmi yang dirilis hari Rabu.
“Penting untuk memastikan bahwa riset tidak hanya berakhir sebagai proyek lab, tapi benar-benar diterapkan. Pemerintah berupaya mengintegrasikan proyek riset ke dalam kebijakan dan aplikasi industri agar dampaknya berkelanjutan dan luas,” ujarnya.
Dia juga menyoroti bahwa kementeriannya telah mengambil beberapa langkah strategis untuk menerapkan riset secara praktis dan meningkatkan keterwakilan perempuan Indonesia di bidang sains.
Wamen menekankan bahwa riset tidak boleh dilihat sekadar sebagai karya akademis, tapi sebagai alat untuk kemajuan nyata di masyarakat.
Dalam hal ini, dia menyoroti kerja kementeriannya dalam mengembangkan sistem digital atau portal untuk memetakan peneliti dan ahli di seluruh Indonesia.
“Kami ingin menggunakan portal nasional ini untuk mempercepat kolaborasi antara ilmuwan, pemerintah, dan pelaku industri. Kolaborasi semacam ini kunci untuk menjadikan proyek riset sebagai alat efektif pembangunan nasional,” jelasnya.
Soal kesetaraan gender, Christie menekankan pentingnya memastikan perempuan mendapat kesempatan yang sama untuk berkontribusi di dunia sains.
“Perempuan sering menghadapi tantangan unik di bidang sains. Karena itu, kami mendorong kebijakan yang memberi akses cukup bagi perempuan terhadap peluang riset, peningkatan kapasitas, dan proses pengambilan keputusan,” ungkapnya.
Penerjemah: Sean F, Tegar Nurfitra
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025