Semarang, Jawa Tengah (ANTARA) – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding telah mendirikan pusat migran di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, untuk mencegah pelaku perdagangan orang menarget lulusan universitas dengan iming-iming gaji tinggi.
"Korban perdagangan orang yang terbujuk gaji tinggi dan pekerjaan tidak jelas kebanyakan lulusan universitas," ujarnya saat peresmian pusat migran pada Kamis.
Pusat ini diresmikan setelah penandatanganan perjanjian kerjasama antara Dirjen Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri Kemen P2MI, Dwi Setiawan Susanto, dengan Rektor Undip Suharmono, di hadapan Menteri Karding.
Menurut Karding, pusat migran didirikan setelah ditemukan banyak korban perdagangan orang dari kalangan lulusan perguruan tinggi.
"Kita temukan 500 orang yang dipulangkan, dan sebagian besar lulusan universitas. Makanya, kita buka pusat migran ini," jelasnya.
Pusat ini akan memberikan informasi, pelatihan, dan layanan bagi calon pekerja migran Indonesia.
"Pusat migran akan menyediakan informasi, pelatihan, baik soft skill maupun bahasa, serta segala hal terkait persiapan keberangkatan. Ini adalah ekosistem untuk mempersiapkan pekerja migran," kata menteri.
Berita terkait: Man kept from illegally going to Cambodia for e-gambling job
Ia juga mendorong Undip menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler bagi mahasiswa yang ingin kerja di luar negeri.
"Bisa dibuka ekstrakurikuler buat yang minat kerja luar negeri, seperti kelas bahasa Jepang, Korea, atau Inggris. Ini bisa membantu mereka," ucapnya.
Selain membuka pusat migran, kementeriannya juga menggelar job fair di Undip dengan menawarkan lowongan luar negeri.
Job fair ini bertujuan memberikan informasi soal lowongan kerja luar negeri kepada mahasiswa Undip dan masyarakat.
Masyarakat juga bisa mengakses info lowongan luar negeri melalui situs siskop2mi.bp2mi.go.id atau mengunjungi BP3MI di daerahnya.
Berita terkait: Indonesia, Cambodia to sign MoU on human trafficking, cybercrime
Penerjemah: Zuhdiar Laeis, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025