Pemerintah memanfaatkan kearifan lokal untuk mengatasi masalah sampah yang muncul dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang dimulai tahun ini, Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi menyatakan. “Kami memanfaatkan kearifan lokal untuk mengatasi sampah, mengolah sampah, dan meminimalkan sampah dalam program ini,” katanya pada hari Senin. Dia menegaskan bahwa mengoptimalkan kearifan lokal juga memungkinkan untuk menyesuaikan bahan program dengan sumber makanan yang tersedia di sekitar. Salah satu praktik pemanfaatan kearifan lokal telah diadopsi dalam program MBG di Cimahi, Jawa Barat. Program ini akan meningkatkan frekuensi pemberian susu, memanfaatkan pasokan melimpah dari peternakan susu di sekitar Cimahi, sehingga membuat susu lebih mudah diakses. Selain itu, Nasbi mengatakan program MBG di Cimahi menekankan pengelolaan sampah dengan menggunakan botol kaca untuk susu, sehingga meminimalkan sampah tambahan yang dihasilkan selama distribusi makanan. MBG adalah program prioritas dalam administrasi Prabowo-Gibran, dengan 190 dapur umum sudah beroperasi di 26 provinsi. Provinsi-provinsi ini meliputi Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Gorontalo. Dapur umum juga berlokasi di Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan. Setiap dapur dipimpin oleh seorang kepala yang ditunjuk oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Kepala dapur umum bekerja dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan distribusi makanan yang lancar. Selain menjamin nutrisi yang cukup dalam setiap makanan yang disiapkan, dapur umum juga bertugas mengawasi standar kebersihan dan mengelola kualitas gizi dan sampah di setiap dapur. Nasbi menggambarkan program ini sebagai tonggak sejarah bagi Indonesia, di mana pemerintah menerapkan program pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, pelajar, ibu hamil, dan ibu menyusui. Berita terkait: Program Makanan Gratis Indonesia akan mencapai 83 juta penerima manfaat pada tahun 2029 Berita terkait: Program makanan gratis dapat mendorong pertumbuhan ekonomi: Wakil Menteri Berita terkait: Program makanan gratis bagian kunci pembangunan karakter anak: Kementerian Translator: Livia Kristianti, Resinta Sulistiyandari Editor: Azis Kurmala Hak cipta © ANTARA 2025