Jumat, 28 November 2025 – 21:00 WIB
Jakarta, VIVA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menyampaikan bahwa sebanyak 17 unit Starlink dan genset telah dikirim untuk memfasilitasi komunikasi darurat di Sumatera Utara. Bantuan ini diberikan akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda daerah tersebut.
“Untuk hari ini, bantuan dari Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk Sumatera Utara juga sudah sampai dan akan kami bagikan sesuai kebutuhan di lapangan,” ujar Suharyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan bahwa dari semua daerah yang terkena bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh, dampak paling parah terjadi di Sumatera Utara, terutama di wilayah Tapanuli Tengah.
Di daerah tersebut, kata dia, tidak ada akses listrik dan air bersih, sehingga bantuan komunikasi darurat dan genset ini sangat penting.
Untuk memperlancar komunikasi, diperlukan lebih banyak unit Starlink yang dipasang di tempat terbuka. Hal ini agar para pengungsi tidak berebutan menggunakannya.
“Kemudian, saya juga sempat berdialog dengan para pengungsi di Tapanuli Tengah. Kami sampaikan bahwa di setiap kelompok pengungsi perlu diatur. Kalau tidak, nanti mereka akan berebut mendekati lokasi Starlink untuk mendapat sinyal,” katanya.
Dia menyebutkan, perangkat tersebut dapat memberikan akses sinyal dalam radius sekitar 100 meter. Oleh karena itu, diperlukan lebih banyak unit, setidaknya lima sampai sepuluh unit.
“Paling tidak lima atau sepuluh unit, sehingga setiap titik yang menampung sekitar 100 orang bisa tercover. Tapi tidak semuanya juga yang pakai. Biasanya anak-anak muda yang jadi pengungsi lebih banyak memanfaatkan waktu luangnya untuk bermain atau berselancar di internet,” ujarnya.
Selain itu, ada juga yang menggunakan internet untuk menyampaikan informasi terbaru atau mencari berita dari dunia luar.
“Karena di zaman sekarang, kalau tidak nonton TV mungkin tidak apa-apa. Tapi kalau tidak bisa terhubung dengan handphone, biasanya jadi masalah. Begitulah kebiasaan orang sekarang,” katanya.
Selain bantuan perangkat komunikasi, bantuan dari Presiden Prabowo Subianto untuk Sumatera Utara juga mencakup 15 perahu Landing Craft Rubber (LCR), 750 dus mi instan, 19 tenda pengungsi, dan satu unit kompresor.
“Ini merupakan bantuan tahap awal, dan bantuan dari kementerian/lembaga serta dari TNI-Polri juga terus berdatangan,” katanya.
Selain itu, pemerintah juga berupaya membuka jalur-jalur yang masih terputus di Sumatera Utara dengan menggunakan alutsista dan alat-alat berat. (Ant)