Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian mengatakan pada Selasa (18/3) akan mendukung Program Magang Nasional — sebuah kebijakan prioritas Presiden Prabowo Subianto — dengan menyediakan fasilitasi, mentoring, dan platform digital untuk menghubungkan lulusan dengan peluang di industri.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan magang merupakan kunci untuk mempersiapkan tenaga kerja muda.
“Melalui magang, lulusan perguruan tinggi mendapatkan keterampilan yang sesuai kebutuhan industri sesungguhnya sekaligus belajar beradaptasi dengan lingkungan kerja modern yang menuntut kedisiplinan, produktivitas, dan inovasi,” kata Kartasasmita dalam pernyataan di Jakarta.
Dia menyerukan koordinasi yang lebih kuat antara pemerintah, pelaku industri, dan universitas untuk memastikan pelaksanaan yang efektif. Partisipasi industri yang lebih luas, tambahnya, akan memperbesar ketersediaan tenaga kerja terampil, mempermudah rekrutmen, dan menguatkan daya saing sektor manufaktur.
Kartasasmita mengatakan magang harus menjadi gerakan nasional yang melibatkan semua pemangku kepentingan untuk membangun tenaga kerja muda yang berdaya saing global. Investasi pada manusia melalui magang, lanjutnya, akan membantu mendongkrak produktivitas, mempercepat industrialisasi, dan mendukung output ekonomi bernilai lebih tinggi.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Eko Cahyanto menyebut dukungan kementerian termasuk fasilitasi, bimbingan, dan platform pengembangan karir yang menghubungkan para lulusan baru dengan kesempatan magang dan kerja. Inisiatif ini sejalan dengan momentum demografi Indonesia, dimana 69 persen populasi akan berada dalam usia kerja pada 2025.
Cahyanto mendorong perusahaan industri untuk berpartisipasi, mencatat bahwa semua biaya magang ditanggung oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Peserta, ujarnya, akan mendapatkan pengalaman praktik dan mengenal budaya kerja industri, standar keselamatan, serta proses produksi yang digerakkan inovasi.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Doddy Rahadi menyatakan jejaring vokasi terpadu kementerian — meliputi politeknik, SMK industri, balai pelatihan, dan unit layanan standardisasi dan industri — akan membuka penempatan magang di seluruh institusinya.
Kementerian Ketenagakerjaan telah mengalokasikan 100.000 slot magang bagi lulusan yang menyelesaikan studi dalam satu tahun terakhir. Program selama enam bulan ini memberikan peserta tunjangan setara dengan upah minimum setempat di lokasi magang.
Berita terkait: Kemnaker ajak perusahaan ikut magang nasional gelombang 3
Berita terkait: Menteri dorong program magang libatkan lulusan SMK
Berita terkait: Pemerintah targetkan 100.000 peserta magang nasional di Gelombang 3
Penerjemah: Ahmad Muzdaffar Fauzan, Martha Herlinawati Simanju
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025