Pemerintah Bangun Sekolah Rakyat di Lombok Utara dengan Anggaran US$15 Juta

Pemerintah pusat akan membangun gedung Sekolah Rakyat di lahan seluas 6,7 hektar di Desa Gumantar, Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Anggarannya sekitar Rp250 miliar atau kira-kira US$15 juta.

Kepala Dinas Sosial NTB, Nunung Trianingsih, mengatakan proyek sekolah ini, yang merupakan bagian dari program nasional berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8, sudah masuk tahap tender. Pembangunan fisik akan segera dimulai.

“Sekolah Rakyat di Gumantar, Lombok Utara, luasnya 6,7 hektar. Sudah dalam proses tender, dan pembangunannya ditangani Kementerian Pekerjaan Umum, nilainya kurang lebih Rp250 miliar,” ujarnya.

Sekolah Rakyat adalah program unggulan dari pemerintahan Prabowo-Gibran. Program ini menawarkan pendidikan gratis dan berasrama penuh untuk anak-anak dari keluarga yang sangat miskin dan rentan.

Program ini mencakup jenjang pendidikan dari SD sampai SMA, sebagai penerapan dari Asta Cita Nomor 4 yang fokus pada penguatan SDM, pendidikan, serta penguasaan iptek.

Proyek ini akan menggunakan sistem multi-tahun, jadi pembangunannya diperkirakan berlanjut sampai tahun depan. Kementerian PU yang akan mengerjakan semua pembangunan fisik, sementara pemerintah provinsi menyediakan lahan, perizinan, dan memfasilitasi tenaga pengajar.

Sekolah yang berlokasi di Desa Gumantar ini dirancang sebagai kompleks pendidikan terpadu untuk semua tingkat, dari SD hingga SMA. Fasilitasnya akan meliputi ruang kelas, laboratorium, asrama, lapangan olahraga, kantin, dan musala.

“Mengingat areanya yang luas, fasilitasnya lengkap dengan lapangan sepak bola, musala, asrama, ruang kelas, laboratorium, dan fasilitas olahraga lainnya,” jelasnya.

Semua tanah sudah disiapkan dan diukur, sedangkan rekrutmen tenaga pengajarnya masih terus berjalan.

Gumantar akan menjadi lokasi Sekolah Rakyat pertama yang terwujud di NTB. Proyek serupa rencananya akan dibangun di Labuhan Badas, Sumbawa, dan Panda, Bima, pada tahap berikutnya.

MEMBACA  Anwar, Prabowo membahas kerjasama bilateral, isu regional dalam panggilan telepon

Pembangunan diperkirakan selesai sebelum tahun ajaran baru mendatang, sehingga semua siswa dari sekolah sementara bisa pindah ke fasilitas terpadu yang baru ini.