Tangerang, Banten (ANTARA) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengumumkan bahwa pemerintah sedang membagikan 16.000 laptop kepada siswa yang terdaftar di Sekolah Rakyat, program pendidikan gratis di Indonesia.
“Semua siswa akan menerima laptop. Total jumlahnya adalah 16.000 unit,” kata Yusuf saat kunjungannya ke Taman Makam Pahlawan Taruna di Tangerang, Banten, pada Rabu.
Dia menjelaskan bahwa laptop tidak hanya akan dibagikan kepada siswa, tetapi juga kepada guru untuk memastikan kegiatan belajar mengajar yang optimal di Sekolah Rakyat.
Menteri menekankan bahwa Sekolah Rakyat bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan antar-generasi, memperluas akses pendidikan, dan menjamin sekolah yang berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan sangat miskin.
Program ini juga memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal dalam pendidikan.
Yusuf menambahkan bahwa para guru sedang menerima pelatihan tentang sistem manajemen pembelajaran dan modul yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi biaya dan waktu.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah menekankan pentingnya integrasi teknologi ke dalam pendidikan, termasuk dalam program Sekolah Rakyat.
Menurut presiden, penggunaan teknologi sangat penting untuk mengatasi kekurangan guru di daerah terpencil dan untuk mendukung pengembangan profesional para pendidik.
Sekolah Rakyat adalah salah satu program unggulan dari pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, yang menyediakan pendidikan gratis dan asrama penuh bagi anak-anak dari keluarga sangat miskin dan rentan.
Diimplementasikan di bawah koordinasi Kementerian Sosial, program ini merupakan bagian dari misi Asta Cita dan sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Penanggulangan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Berita terkait: Penguasaan teknologi, pendidikan karakter kunci tingkatkan SDM: Kementerian
Berita terkait: Perpustakaan modern direncanakan untuk Sekolah Rakyat gratis Indonesia
Penerjemah: Achmad Irfan, Raka Adji
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025