Pemerintah Akan Memindahkan Warga yang Tinggal di Bawah Jembatan ke Hunian yang Layak

Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait menyatakan bahwa orang yang tinggal di bawah jembatan akan direlokasi ke hunian yang layak. Menurut instruksi Presiden Prabowo, kita harus merawat mereka, menyediakan hunian layak, mengembangkan keterampilan mereka, memberdayakan mereka, dan menyediakan mata pencaharian,” ujar Sirait di Jakarta pada Jumat.

Menteri menekankan bahwa relokasi orang yang tinggal di bawah jembatan ke hunian yang layak harus dilakukan secara komprehensif. “Relokasi harus dilakukan secara komprehensif, dengan pengumpulan data yang tepat oleh pemerintah provinsi, untuk memastikan bahwa sasaran yang tepat, tidak mendorong urbanisasi dari daerah lain, dan orang tidak kembali tinggal di bawah jembatan di Jakarta,” jelasnya.

Sirait mengadakan pertemuan dengan menteri dalam negeri, wakil menteri sosial, kepala Kantor Komunikasi Presiden, dan pelaksana tugas gubernur DKI Jakarta untuk membahas relokasi orang yang tinggal di bawah jembatan.

Sebelumnya, Wakil Menteri Perumahan dan Permukiman Fahri Hamzah mendorong perusahaan konstruksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan flyover dan jalan tol untuk memberikan saran dalam mengendalikan pemukiman di bawah jembatan. “Rekan-rekan BUMN Karya perlu memberikan saran yang lebih rinci tentang bagaimana menyelesaikan masalah pemukiman di bawah jembatan. Sejauh ini, BUMN Karya telah sangat terlibat dalam pembangunan jembatan dan jalan tol,” ujarnya.

Selain merapikan pemukiman di bawah jembatan, Hamzah juga mencari keterlibatan semua pihak untuk mempertimbangkan solusi dalam mengatur pemukiman di tepi sungai. Dia mencatat bahwa di masa depan, semua pemangku kepentingan harus membuat keputusan untuk merelokasi semua rumah atau bangunan di sepanjang tepi sungai, meskipun memperhitungkan aspek-aspek seperti normalisasi sungai dan pengaturan area.

Berita terkait: Indonesia menargetkan bantuan sosial yang efisien pada tahun 2025 shift
Berita terkait: Prabowo berjanji perjuangan Indonesia melawan kelaparan, kemiskinan di G20

MEMBACA  Perempuan Yazidi takut kembali ke tanah yang hancur dan penuh kekejaman

Translator: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2024