Pemerintah akan membuat pelatihan militer wajib untuk memberikan amnesti.

Pemerintah akan merumuskan aturan yang mensyaratkan narapidana usia produktif untuk ikut dalam pelatihan komponen cadangan (komcad) militer sebagai syarat untuk menerima amnesti dari Presiden Prabowo Subianto.

“Komcad bukanlah hal yang wajib bagi warga negara, tetapi Presiden mengatakan ‘siapa yang bersedia dilatih sebagai komponen cadangan, mereka akan diberikan amnesti,'” kata Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Korupsi, Yusril Ihza Mahendra, di sini pada Jumat.

Presiden Prabowo percaya bahwa pelaku narkoba ilegal yang merupakan pengguna seharusnya direhabilitasi, bukan dipenjarakan, katanya.

Dia mengatakan bahwa amnesti berbeda dari grasi. Amnesti diberikan dengan syarat tertentu, termasuk partisipasi dalam program komcad, sementara grasi sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden.

Mahendra menginformasikan bahwa program pelatihan militer akan dijadikan wajib bagi narapidana narkoba usia produktif. Setelah diberikan amnesti, mereka akan dikirim untuk pelatihan militer dan diberikan tugas untuk mendukung program-program pemerintah di daerah.

Namun, katanya bahwa kebijakan yang mensyaratkan narapidana narkoba usia produktif untuk ikut dalam pelatihan militer bukanlah bersifat militeristik, tetapi lebih kepada “sebuah jalur atau penyelesaian masalah melalui metode militer.”

“Pemuda ini dilatih dengan disiplin, dalam baris-berbaris, berbagai aktivitas, dan kemudian ditempatkan di daerah-daerah yang menjadi bagian dari program-program pemerintah,” tambahnya.

Daerah-daerah tersebut termasuk Kalimantan dan Papua, yang menjadi target program swasembada pangan pemerintah.

“Pemerintah bertujuan untuk swasembada pangan dan membuka perkebunan di Papua dan Kalimantan. Mereka yang telah dilatih sebagai komponen cadangan dapat ditempatkan di sana jika mereka tertarik,” informasi Mahendra.

Sebelumnya, diumumkan bahwa sebagian besar dari 44 ribu narapidana yang akan diberikan amnesti oleh Presiden adalah pengguna narkoba.

Berita terkait: Menunggu permintaan resmi dari Prancis untuk transfer narapidana: pemerintah

MEMBACA  Diskon besar-besaran untuk Max, Hulu, dan Paramount Plus pada Black Friday

Berita terkait: Filipina siap untuk mentransfer narapidana yang dihukum mati: Mahendra

Translator: Fath M, Kenzu
Editor: Arie Novarina
Hak cipta © ANTARA 2024