Pembatalan CFD di Jakarta Selama Masa Tidur Pemilihan Umum 2024

Rabu, 7 Februari 2024 – 09:46 WIB

Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, membatalkan penerapan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau yang lebih dikenal dengan car free day atau CFD, yang biasanya diadakan setiap hari minggu. Oleh karena itu, dalam rangka memasuki masa tenang sebelum pencoblosan 14 Februari 2024, CFD akan dibatalkan pada Minggu 11 Februari.

Baca Juga :

Sejumlah Kampus Desak Presiden Netral di Pemilu 2024, Ini Kata Bobby Nasution

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyatakan bahwa CFD yang akan dibatalkan berlaku di seluruh wilayah Jakarta yang biasanya menerapkan CFD, termasuk di Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin.

“HBKB di seluruh wilayah DKI Jakarta akan dibatalkan,” kata Syafrin saat dihubungi pada Rabu, 7 Februari 2024.

Baca Juga :

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Selain itu, dia menjelaskan bahwa pembatalan CFD dilakukan karena waktu pelaksanaan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 yang semakin dekat, yaitu pada tanggal 14 Februari 2024. Selain itu, masa tenang Pemilu 2024 juga berlangsung dari tanggal 11 hingga 13 Februari 2024.

Maka dari itu, Syafrin mengimbau kepada seluruh masyarakat ibu kota untuk beraktivitas di lapangan olahraga atau taman di sekitar tempat tinggal mereka.

Baca Juga :

Paripurna DPR RI Dihadiri 95 Anggota Secara Fisik, Puan Maharani: Semoga Kita Terpilih Kembali

“[Pembatalan HBKB] dilakukan bersamaan dengan penetapan masa tenang Pemilu 2024 pada tanggal 11-13 Februari 2024. Kami mengimbau warga untuk berolahraga di lapangan olahraga atau taman yang ada di sekitar mereka,” ujar dia.

Informasi ini juga disampaikan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta melalui akun media sosial Instagram resmi mereka yaitu @dishubdkijakarta pada Senin, 5 Februari 2024.

MEMBACA  Ganjar sharing his concerns as a Ketek boat operator in Palembang: High fuel prices and the need for a loan. Ganjar membagikan kekhawatirannya sebagai operator perahu Ketek di Palembang: Harga BBM yang tinggi dan kebutuhan akan pinjaman.