Jumat, 14 November 2025 – 08:50 WIB
Jakarta, VIVA – Bursa Asia-Pasifik mengalami penurunan pada pembukaan perdagangan hari ini. Hal ini terjadi setelah adanya koreksi di bursa Amerika Serikat akibat aksi taking profit dan kekhawatiran pasar bahwa Federal Reserve akan menahan pemotongan suku bunga pada pertemuan Desember 2025 mendatang.
Baca Juga:
Dibuka Menghijau, IHSG Masih Coba Menguat Ikuti Mayoritas Penguatan Bursa Asia
Para investor terus menjual saham perusahaan teknologi, terutama yang bergerak di bidang perdagangan kecerdasan buatan (AI). Aksi jual ini terjadi di tengah kekhawatiran tentang valuasi saham mereka yang dinilai terlalu tinggi.
Sentimen negatif lainnya datang dari pernyataan beberapa anggota The Fed yang menunjukkan keraguan tentang apakah bank sentral seharusnya memberikan pelonggaran kebijakan untuk ketiga kalinya secara berturut-turut pada pertemuan 9-10 Desember 2025.
Baca Juga:
Dibuka Menghijau, IHSG Coba Menguat Seiring Tren Bursa Asia dan Wall Street
"Pada pandangan dasar saya, kemungkinan besar akan tepat untuk mempertahankan suku bunga kebijakan pada tingkat saat ini," ujar Presiden The Fed Boston, Susan Collins, seperti dikutip dari CNBC Internasional.
Ilustrasi berinvestasi.
Photo : http://pakar-investasi.blogspot.com/
Baca Juga:
Bursa Asia Bergejolak saat Pasar Berharap Shutdown AS Berakhir
Collins mengatakan bahwa alasan untuk mempertahankan suku bunga untuk sementara waktu adalah guna menyeimbangkan risiko inflasi dan ketenagakerjaan dalam situasi yang sangat tidak pasti. Akibatnya, pasar telah menyesuaikan kembali ekspektasi mereka.
Beberapa hari lalu, investor memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar seperempat poin persentase setidaknya 2 banding 1. Namun, situasi kini berubah menjadi seperti ‘lemparan koin’, menurut data dari CME Group.
Berikut pergerakan indeks regional:
- Jepang: Indeks Nikkei 225 anjlok 1,85%. Indeks Topix melemah 1,03%.
- Korea Selatan: Indeks Kospi terjun 2,29%. Indeks Kosdaq menyusut 1,42%.
- Australia: Indeks S&P/ASX 200 kehilangan 1,58%.
- Hong Kong: Kontrak berjangka untuk Indeks Hang Seng turun.
Sementara itu, di Wall Street, indeks Dow Jones Industrial Average menyusut 1,65% dan indeks S&P 500 terpangkas 1,66%.
Bursa Asia Dibuka Beragam Jelang Berakhirnya Shutdown AS pada Pekan Ini
Bursa Asia-Pasifik bergerak fluktuatif pada pembukaan perdagangan Kamis, 13 November 2025. Gejolak disebabkan sikap investor shutdown AS yang diproyeksi segera berakhir.
VIVA.co.id
13 November 2025