Pasar Asia Bergejolak Meski Upaya Trump Tenangkan China Soal Bea Masuk

Selasa, 14 Oktober 2025 – 08:48 WIB

Jakarta, VIVA – Bursa Asia-Pasifik bergerak tidak stabil pada pembukaan perdagangan Selasa, 14 Oktober 2025. Gejolak ini terjadi setelah sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang melunak terhadap Tiongkok (China), seiring perang dagang yang kembali memanas diantara kedua negara.

Baca Juga:
China Tidak Takut Perang dengan AS

Sikap Trump muncul setelah serangkaian pembatasan dagang dan perdebatan yang sengit. Trump menulis agar pemerintah Beijing tidak perlu khawatir dan memastikan semua akan berjalan dengan baik.

"Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja," tulis Trump dalam sebuah posting di Truth Social pada Senin, 13 Oktober 2025.

Baca Juga:
Bursa Asia Anjlok Tertekan Kembali Memanasnya Hubungan Dagang AS dan China

Sementara itu, Tiongkok mulai memberlakukan biaya untuk kapal-kapal AS yang bersandar di pelabuhannya, mulai hari ini, Selasa, 14 Oktober 2025. Washington tidak tinggal diam dan melakukan hal yang sama terhadap kapal-kapal Tiongkok.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping.

Baca Juga:
Dibuka Melemah, IHSG Masih Dibayangi Koreksi Meski Bursa Asia Lanjutkan Rally

Dari sisi regional, ekonomi Singapura pada kuartal III-2025 tumbuh 2,9 persen, lebih tinggi dari perkiraan para ekonom yaitu 1,9 persen. Pada kuartal sebelumnya, ekonomi Singapura naik hingga 4,4 persen.

Mengutip CNBC Internasional, indeks acuan Jepang, Nikkei 225, anjlok 1,34 persen. Indeks Topix juga merosot 1,31 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi malah melonjak 1,01 persen. Indeks Kosdaq yang berisi saham-saham berkapitalisasi kecil juga menguat 0,84 persen.

Saham Samsung Electronics mencatat kenaikan harga sebesar 2,47 persen setelah perusahaan ‘meramal’ kenaikan laba secara year on year (yoy) pada kuartal III-2025 sebesar 32 persen atau 12,1 triliun won Korea (US$8,48 miliar). Angka ini lebih baik dari perkiraan LSEG SmartEstimates sebesar 10,1 triliun won.

MEMBACA  Saham 'Trump' yang Tak Banyak Dikenal Ini Naik 120% pada 2025. Patutkah Dibeli Sekarang?

Indeks acuan Australia, ASX/S&P 200, turun 0,25 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong juga merosot dari level 25.889,48 menjadi 25.794.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 587,98 poin atau 1,29 persen ke level 46.067,58 pada perdagangan semalam. Lonjakan ini mengembalikan sekitar 67 persen dari kerugiannya pada Jumat, 10 Oktober 2025.

Indeks S&P 500 membukukan kenaikan sebesar 1,56 persen menjadi 6.654,72. Nasdaq Composite melonjak 2,21 persen ke posisi 22.694,61, terdorong oleh kenaikan kembali saham-saham teknologi yang sebelumnya tertekan.