Jakarta (ANTARA) – Ketua Fraksi Gerindra di DPR, Budisatrio Djiwandono, menyatakan bahwa fraksinya setuju untuk memotong insentif anggotanya, yang dianggap masyarakat berlebihan dan tidak adil.
“Fraksi Gerindra telah mendengar keluhan dan tuntutan masyarakat, terutama terkait insentif untuk anggota DPR, yang dinilai tidak adil dan merugikan kepercayaan publik. Oleh karena itu, kami siap untuk meninjau ulang dan menghentikan insentif tersebut,” ujarnya di Jakarta pada Sabtu.
Djiwandono juga menginstruksikan anggota partainya di parlemen untuk tidak melakukan perjalanan kerja ke luar negeri dan sebaliknya bertemu langsung dengan masyarakat untuk mendengar aspirasi mereka.
Ia juga mendorong semua anggota parlemen untuk lebih sadar akan situasi dan menjaga kepercayaan masyarakat.
Dia juga mengonfirmasi arahan dari ketua partai, Prabowo Subianto, yang menyatakan bahwa semua anggota harus berjalan bersama rakyat dan mendengar suara mereka sebanyak mungkin.
“Kepercayaan rakyat adalah amanah, dan setiap anggota harus menjaganya dengan menunjukkan sikap, tindakan, dan pernyataan yang tepat,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan belasungkawa kepada semua orang yang kehilangan nyawa atau terluka selama protes yang menyebar di seluruh negeri.
“Di Jakarta, Makassar, dan kota-kota lain. Korban yang jatuh dalam protes ini bukan hanya duka bagi keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga kesedihan bagi kita semua sebagai bangsa,” tekannya.
Tragedi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir adalah akumulasi dari kemarahan dan kekecewaan masyarakat yang semakin besar, yang harus menjadi pelajaran dan motivasi untuk mereformasi tata kelola dan sistem, katanya.
“Dengan sepenuh hati, saya meminta maaf kepada seluruh bangsa Indonesia. Kami menyadari bahwa demokrasi kami berdiri di atas prinsip kebebasan berbicara, yang tidak hanya dijamin tetapi juga dilindungi,” ujarnya.
Pada kesempatan terpisah, Ketua DPR RI, Puan Maharani, meminta maaf dan menyampaikan rencana untuk mengevaluasi kinerja DPR setelah berhari-hari demonstrasi, yang mengakibatkan tewasnya Affan Kurniawan.
Affan adalah seorang pengendara ojek online yang tertabrak kendaraan taktis Brimob pada Kamis (28 Agustus) selama protes di Pejompongan, Jakarta Pusat.
“Pertama-tama, atas nama anggota DPR dan pimpinan DPR, saya minta maaf karena belum dapat menjalankan tugas kami dengan sempurna,” katanya setelah mengunjungi rumah Affan bersama Gubernur Jakarta Pramono Anung pada Sabtu.
Berita terkait: Bertemu orang tua Affan, Presiden berkomitmen tegakan keadilan
Berita terkait: Ketua DPR minta maaf, janji evaluasi kinerja
Berita terkait: MUI desak anggota DPR hormati warga negara
Penerjemah: Fianda Sjofjan Rassat, Mecca Yumna
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025