Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan menekankan bahwa perlu dilakukan perubahan paradigma dengan memberikan ruang bagi para guru untuk berkreasi dan berinovasi dalam mengajar siswa pendidikan anak usia dini (PAUD). “Tidak ada yang lebih berharga dari seorang guru. Jika kita melatih para guru, maka sebenarnya kita sedang membangun generasi yang lebih baik,” ujarnya dalam pernyataan kementerian pada hari Minggu.
Beliau menyampaikan hal ini saat pembukaan Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Meningkatkan Kompetensi Guru PAUD di Jakarta pada 21 November.
Tan mengatakan bahwa dengan penerapan Kurikulum Merdeka, para guru bisa diberi lebih banyak ruang untuk berkreasi dalam mengajar. “Kurikulum Merdeka memungkinkan para guru untuk lebih fleksibel dalam mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak,” jelasnya.
Selain aspek kognitif dari kurikulum tersebut, lanjutnya, moralitas, karakter, dan nilai-nilai kebangsaan anak juga harus dikembangkan.
Menurut Tan, pelatihan Kurikulum Merdeka bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru PAUD dengan fokus pada aspek inovasi dan fleksibilitas yang disediakan dalam kurikulum.
Beliau mengatakan bahwa pelatihan ini diharapkan membuat guru PAUD mampu mengambil manfaat maksimal dari lingkungan sekitar, baik dalam bentuk materi maupun teknologi, untuk menciptakan metode pembelajaran yang menarik dan efektif bagi siswa.
“Kegiatan pelatihan ini diharapkan akan membekali para guru dengan keterampilan untuk berpikir kreatif dan mengajar dengan hati,” ujar Tan.
Beliau juga mengungkapkan harapannya bahwa pelatihan ini akan membuat para guru merasa bebas untuk berkreasi dalam mengajar siswa di tengah keterbatasan yang ada namun tetap mematuhi standar pembelajaran.
Berita terkait: Indonesia mempelajari kebijakan pendidikan wajib 13 tahun
Berita terkait: Inklusivitas menjadi fokus utama transformasi PAUD: kementerian
Penerjemah: Anita, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024