Jakarta (ANTARA) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengimbau kepada masyarakat untuk memastikan bahwa pemilihan umum tetap kondusif.
“Semoga semua orang dapat menahan diri, menjaga kondusivitas situasi, dan jujur dan adil selama pemilihan,” kata Muhammad Cholil Nafis, Ketua MUI untuk Da’wah dan Persaudaraan, kepada ANTARA pada hari Rabu.
Untuk memastikan situasi tetap kondusif, ia mengimbau masyarakat untuk memantau proses penghitungan suara dan mengatasi setiap kekhawatiran dengan damai melalui jalur hukum.
“Semoga pemilihan akan adil dan damai,” ujar Nafis.
Selama pemilihan, semua orang akan menggunakan hak pilih mereka secara bebas dan sadar untuk memilih pemimpin yang akan memimpin pemerintahan dalam periode lima tahun mendatang, katanya.
Ia juga mengharapkan bahwa para kontestan terpilih tidak akan sombong dan kontestan yang tidak terpilih tidak akan putus asa.
“Mereka yang menang tidak boleh sombong, dan mereka yang kalah tidak boleh kecewa,” ujar Nafis.
“Saya berharap, seperti pemilihan terakhir, para kandidat juga dapat bekerja sama untuk membangun bangsa dalam lima tahun mendatang,” katanya.
Indonesia mengadakan pemilihan umum pada hari Rabu, 14 Februari, dengan perkiraan 204,8 juta pemilih yang diharapkan memilih presiden dan wakil presiden, serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tingkat provinsi, kota, dan kabupaten.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menghitung suara dari seluruh negeri hingga 20 Maret.
Berita terkait: Bawaslu merekomendasikan pemungutan suara ulang di tempat pemungutan suara yang tergenang banjir
Berita terkait: Jaringan telekomunikasi dan ruang digital aman selama pemilihan: Menteri
Penerjemah: Sean Muhamad, Katriana
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024