Meski Banjir Sudah Surut, Korban Terdampak di Kutai Barat Masih Membutuhkan Bantuan

Sabtu, 25 Mei 2024 – 22:32 WIB

VIVA – Setelah seminggu terkena banjir besar akibat luapan air Sungai Mahakam, kondisi Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur (Kaltim) kini kembali surut. Sejak Rabu (22/5/2024), Tim SAR gabungan dari berbagai unsur di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menutup operasi penanganan korban banjir di Kabupaten Kutai Barat setelah tujuh hari melakukan pertolongan.

Baca Juga :

1.070 Rumah di Tangerang Terendam Banjir, Puluhan Warga Dievakuasi

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Kaltim Dody Setiawan mengatakan keputusan tersebut diambil setelah melihat kondisi secara keseluruhan banjir telah surut dan kondusif. Maka operasi SAR hari ketujuh sore tadi ditutup dan seluruh unsur kembali ke satuan masing-masing untuk kesiapsiagaan.

Istimewa – ESDM dan PT ITM salurkan ribuan bahan pokok untuk korban terdampak banjir di Kabupaten Mahakam Ulu dan Kutai Barat

Photo :

VIVA.co.id/Jhovanda (Kalimantan Timur)

Baca Juga :

Sungai Cisadane Meluap, Sekda Tangerang Minta Pintu Air 10 Dibuka

“Kondisinya sudah surut dan kembali kondusif, maka operasi gabungan yang telah disiagakan sebelumnya, sudah bisa ditutup,” katanya. Diketahui, banjir yang menenggelamkan sejumlah wilayah di Kabupaten Kutai Barat, adalah banjir turunan dari Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Sepanjang 10 tahun terakhir, banjir tahun 2024 ini merupakan banjir paling besar, bahkan menenggelamkan puluhan kampung.

Akibatnya, meski telah dinyatakan surut dan kondusif, namun kondisi warga terdampak masih belum stabil bahkan ada yang masih menderita sakit lantaran terserang wabah di pengungsian.

Baca Juga :

BNPB Terbangkan Helikopter Petakan Titik Rawan Banjir Bandang di Marapi dan Singgalang

“Warga terdampak masih membutuhkan bantuan kebutuhan pokok seperti air bersih, selimut, dan bahan makanan pokok. Sedangkan keluhan warga meliputi demam, sesak napas, gatal, pusing, batuk, dan kutu air,” paparnya.

MEMBACA  Mengapa Windows 11 membutuhkan TPM - dan cara mengatasinya

Sementara itu, bantuan di lokasi terdampak masih terus berdatangan. Salah satunya dari Kementerian ESDM dan PT Indo Tambangraya Megah (ITM) Group wilayah Melak. Selain menyalurkan kebutuhan bahan pokok, perusahaan tersebut juga mengirimkan tenaga medis dan relawan untuk membantu warga terdampak.

Perwakilan PT ITM Group, Danang Sabto Nugroho mengatakan selama sepekan pihaknya telah menyalurkan 600 paket dengan total bahan pokok mencapai 4.200 item. Adapun bantuan yang diberikan adalah air mineral, beras, minyak goreng, sarden, mi instan , tikar , terpal , selimut , kebutuhan wanita dan kebutuhan bayi.

“Kami berharap bantuan yang kami salurkan dapat meringankan beban korban terdampak. Tidak hanya di Kabupaten Mahulu, tapi juga Kutai Barat yang kini baru kondusif setelah dilanda banjir besar selama sepekan,” harapnya.

Halaman Selanjutnya

Perwakilan PT ITM Group, Danang Sabto Nugroho mengatakan selama sepekan pihaknya telah menyalurkan 600 paket dengan total bahan pokok mencapai 4.200 item. Adapun bantuan yang diberikan adalah air mineral, beras, minyak goreng, sarden, mi instan , tikar , terpal , selimut , kebutuhan wanita dan kebutuhan bayi.